Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Omong Kosong Tanda-tanda

2 Januari 2022   17:00 Diperbarui: 2 Januari 2022   17:23 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukankah hal ini umum terjadi dalam kehidupan kita? 

Sesungguhnya setiap waktu kehidupan selalu memberikan tanda-tanda kepada manusia untuk membaca sebagai pelajaran hidup, bercermin, atau berintrospeksi diri. 

Yang paling dekat adalah tanda-tanda yang ada pada tubuh kita dengan bertambahnya usia. 

Yang menyedihkan bila menyikapi hanya dengan merawatnya secara fisik, misalnya dengan berolahraga atau mengurangi keriput. Lupa dengan sejatinya petanda yang ada. Dalam hal ini untuk lebih memperhatikan  urusan rohani dengan lebih tekun membina diri lagi. 

Pada saat tubuh sering sakit, sejatinya sudah memberikan tanda-tanda ada yang salah dengan pola makan atau cara hidup kita. Bisa juga karena tubuh perlu istirahat karena terlalu keras bekerja. 

Manakala kerap kali mengalami  kemalangan adalah penanda buat kita, agar lebih berhati-hati dan banyak melakukan kebaikan. 


Kadang kita masih sibuk berbicara banyak hal, padahal lawan bicara sudah menguap berkali-kali. Tidak sadar  itu adalah penanda untuk kita tahu diri. Jangan banyak bicara lagi. 

Beginilah hidup, kerap kali alam semesta dan melalui peristiwa-peristiwa yang terjadi sudah memberi tanda-tanda, tetapi kita tidak pandai membaca. Namun, bukannya kita bercermin diri, malah sibuk menyalahkan. 

Banyak peristiwa yang terjadi sesungguhnya sebagai penanda untuk menyadarkan diri kita, sayang sekali justru kita tidak tahu diri untuk menyadari.

-----

@cerminperistiwa, 21 Desember 2021 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun