Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Jangan Salah, Bos Tidak Selalu Benar

10 Agustus 2020   11:19 Diperbarui: 25 Juli 2021   20:51 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar :Canva /katedrarajawen


Katedrarajawen _Saya paling geregetan, bila membaca atau mendengar ada  yang mengatakan, bos selalu benar. 

Bos tidak pernah salah, walau mungkin sindiran, tetapi di lapangan memang kerap terjadi seperti itu. Namanya juga bos, enaknya mau menang sendiri. 

Ada lagi, sering saya temukan juga pernyataan,"Disuruh bos begitu."

Ini juga membuat saya geregetan. Saya selalu katakan,"Walau bos yang suruh, kalau caranya tidak bagus, jangan main mengerjakan."

Yang harus diingat, bos tidak selalu benar dan memahami kondisi di lapangan, untuk itu seharusnya kita perlu memberikan masukan. Itu prinsip saya. 

Di lapangan, ketika menemukan karyawan yang mengerjakan sesuatu yang saya nilai kurang tepat, biasanya saya memberikan solusinya. Ini caranya. 

Namun yang selalu saya pesankan adalah lapor dahulu ke atasannya, bahwa ada ide dari saya seperti ini dan itu. Jangan langsung mengerjakan, karena itu bukan wewenang saya. Prosedur itu juga penting. 

Sebagai anak buah atau bawahan kita memang wajib menghormati atasan atau bos. Namun kita juga wajib mempertahankan prinsip, kalau bos mau menang sendiri dan arogan. 

Tidak ada salahnya, bila kita melawan ketakbenaran yang dilakukan bos. Tujuannya, supaya menjadi benar. 

Jangan kita biarkan bos salah dalam kesewenang-wenangannya. Boleh seenaknya sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun