Mohon tunggu...
Katarina Krissanty
Katarina Krissanty Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hello!

Selanjutnya

Tutup

Film

Kenapa Sih Film

12 November 2022   19:40 Diperbarui: 13 November 2022   18:36 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penonton 1 yaitu DA, merupakan seorang mahasiswa berumur dua puluh tahun. Menurut DA, dari segi alur cerita, film "Dua Garis Biru" (2019) sangat menarik.

Para pemeran juga sangat mendalami peran sehingga DA merasa terbawa emosi dan dapat membayangkan berada di posisi Dara dan Bima.

Namun, DA berpendapat pada akhir cerita sedikit aneh karena seorang ibu rela meninggalkan anaknya demi ambisinya ke Korea.

Pesan yang diperoleh DA dari film ini adalah harus memperhitungkan masa depan ketika memutuskan untuk berhubungan badan sebelum menikah, harus siap dengan konsekuensi dari perbuatan yang dilakukan, dan berani bertanggung jawab.

DA berpendapat bahwa keputusan mereka untuk mempertahankan bayi sudah hebat, tetapi untuk parenting mereka memang belum siap.

Penonton 2 yaitu DM, seorang pekerja swasta berumur 22 tahun. Menurut DM, alur cerita film ini juga sangat menarik, konfliknya sangat relate dengan kehidupan saat ini, cerita tidak berlebihan dan akting pemeran juga sangat apik.

Selain itu, DM juga mengatakan bahwa yang membuat film ini menarik adalah menggunakan hal-hal seperti ondel-ondel atau buah stroberi yang hancur dalam blender untuk mengajak penonton memaknai sesuatu.

Pesan yang diperoleh DM dari film ini adalah perlunya pemberian edukasi seksual kepada anak-anak agar mereka mengerti batasan, serta belajar bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuat.

Penonton 3 yaitu AF, seorang pelajar SMA berumur tujuh belas tahun. Menurut AF, dalam film "Dua Garis Biru" (2019) ini sudah baik.

Sinematografi dalam film cukup detail dan membuat penonton dapat menangkap makna-makna yang diberikan. Akting para pemeran juga sangat baik, khususnya Zara yang baru debut sebagai pemeran utama. Alur cerita juga sangat menarik dan tidak berlebihan, bahkan beberapa adegan diselingi lelucon yang mengandung makna, contohnya saat keluarga Bima datang ke rumah Dara untuk melamar dan GPS Bima berbunyi.

Pesan yang diperoleh AF dari film ini adalah menikah dan menjadi orang tua di usia belia tidaklah mudah seperti yang selama ini dikatakan orang-orang. Selain itu, tokoh Dara yang digambarkan pintar pun belum tentu bisa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun