Mohon tunggu...
Reza Fahlevi
Reza Fahlevi Mohon Tunggu... Jurnalis - Direktur Eksekutif The Jakarta Institute

"Bebek Berjalan Berbondong-bondong, Elang Terbang Sendirian"

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pilkada Serentak 2020, The Show Must Go On

5 Oktober 2020   22:20 Diperbarui: 5 Oktober 2020   22:23 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pilkada - Foto: Adam/Katapublik

Atas munculnya situasi pelik ini, sangat banyak kalangan yang menghembuskan isu penundaan Pilkada 2020. Pilkada ditunda hingga pandemi berakhir dan wabah penularan Covid 19 bisa dikendalikan. 

Dengan begitu, kegiatan pesta rakyat itu tidak sampai harus mengancam keselamatan nyawa masyarakat. Mereka yang tidak setuju dengan pelaksanaan Pilkada 2020 juga meminta pemerintah memfokuskan dana APBN untuk mengatasi wabah dan pemulihan ekonomi dari ancaman resesi.

Namun, siapakah ahli pandemi atau penguasa di muka bumi ini yang mampu memberikan jaminan kapan pandemi global bernama Covid-19 ini akan berakhir? Sampai detik ini tak satupun dari mereka yang mampu memberi kepastian. 

Sedangkan pilkada atau kegiatan pesta demokrasi untuk memilih para pemimpin adalah hal yang mutlak harus dilakukan demi terjaganya eksistensi kehidupan bernegara.

Kelangsungan kehidupan bernegara nyata-nyata terancam manakala terjadi kevakuman kekuasaan secara luas di tengah masyarakat. "The show must go on". Begitu kira-kira inti dari pesan Presiden RI Joko Widodo, terkait persiapan penyelenggaraan Pilkada 2020 seperti yang disiarkan akun Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (8/9/2020).

"Penyelenggaraan pilkada harus tetap dilaksanakan dan tidak bisa menunggu sampai pandemi berakhir, karena kita memang tidak tahu, negara manapun tidak ada yang tahu kapan pandemi ini akan berakhir. Penyelenggaran pilkada harus dilakukan dengan cara baru yakni menerapkan protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan, dan menerapkan jarak sosial," ujar Presiden Jokowi.

Guna menyukseskan perhelatan Pilkada 2020 di tengah pandemi global ini, Presiden juga meminta seluruh elemen masyarakat, terutama KPU, Bawaslu, TNI-Polri, tokoh msyarakat, serta ormas, secara bersama-sama melakukan pengawalan agar Pilkada 2020 benar-benar berlangsung dalam kerangka protokol kesehatan yang sangat ketat.

Sesungguhnya faktor wabah Covid-19 yang telah merenggut ribuan nyawa manusia ini bisa dijadikan salah satu indikator penting bagi warga pemilih untuk menjatuhkan pilihan pada sosok pemimpin tertentu. 

Sosok pemimpin ideal, tentulah mereka yang menyayangi dan melindungi rakyat dan bukan malah sebaliknya, yang nekat mengorbankan rakyat untuk memenuhi ambisi kekuasaan.

Para warga pemilih berhak mendengar apa saja gagasan penting sang kandidat untuk turut serta menyelesaikan masalah Covid-19 di daerah masing-masing. Mereka pemilik gagasan terbaik dan cemerlang, layak diberikan perhatian lebih serius ketimbang kandidat lain yang miskin ide soal isu maha penting ini.

Respons para kandidat terhadap imbauan Presiden agar melaksanakan protokol kesehatan saat mengikuti seluruh tahapan proses pilkada, sejak pendaftaran, sosialisasi, serta melaksanakan kampanye, juga layak diberikan perhatian khusus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun