Mohon tunggu...
Kasri Podding
Kasri Podding Mohon Tunggu... Penulis - Bachelor degree of Animal Science, Batch 2017. Departement of Nutrition and Animal Feed. Hasanuddin University. Single Attaracted to🧕

#Alumni Fapet UNHAS #Idola Muhammad SAW. #Natural FEED #POULTRY NUTRITIONS Bersandarlah kepada kedua kalimat syahadat maka kamu akan menemukan jati dirimu dan Tuhanmu "BISMILLAH".

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kehidupan Ini Dibangun dengan Cinta

9 Juni 2021   07:05 Diperbarui: 9 Juni 2021   07:21 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berbicara mengenai cinta tentu kita tidak akan lepas dengan perasaan yang tidak akan pernah dideskripsikan, karena cinta hadir begitu saja melalui Nur Ilahi. Cinta yang dibagun suatu pondasi dalam memperbaiki semua line kehidupan. Baik memperbaiki struktur tatanan negara, struktur tatanan masyaratat, sampai strukrut tatanan rumah tangga pasti membutuhkan yang namanya CINTA serta dengan cinta semua akan menjadi tentram, damai dan abadi.

Ketika kita membahas cinta pasti kita akan selalu teringan salah satu Tokoh terkemuka serta Tokoh cendekiawan muslim yaitu Jalaluddin Rumi seorang sufi yang mengembangkan kalam Tuhan dalam bentuk sastra dengan rasa Cinta. Tentunya Cinta yang dibangun Jalaluddin Rumi tidak begitu saja datang secara langsung tetapi melalui beberapa perantara. Cinta yang dibangun Rumi saat ini masih menjadi bahan diskusi yang menarik serta masih relevan saat ini sampai sepanjang masa.

Dalam mengetahui kisah perjalanan Filsafat Cinta Jalaluddin Rumi tentunya ada seorang ayah yang berperan dalam pengembangan Spritual Rumi yaitu Baha Walad. Baha Walad ini merupakan ayah Jalaluddin Rumi yang disegangi oleh kaumnya. Ayah Rumi dikenal sebagai ulama besar dan sebagai Tokoh Sufi yang diberi julukan "Sultan Cendekiawan". Julukan ini tidak semerta merta diberikan kepada kaumnya tetapi ada karya besar yang buat oleh Baha Walad yaitu sebuh Mahakarya yaitu Ma'arif. 

Di dalam dunia Tasawwuf ada maqom tertinggi yang disebut Mahabbah dan mahabbah inipun terbagi menjadi tiga dan yang paling tertinggi yaitu Ma'rifatullah (mengenai Allah secara keseluruhan). Kurang lebih inilah isi buku yang ditulis Baha Walad. Beberapa pendapat menyebutkan bahwa buku yang di beri nama Ma'arif merupakan percakapan-cakapan serta Khotbah yang dibawakan selama hidupnya dan merangkumnya menjadi buku.

Tentu inilah sebuah mahakarya yang dititahkan serta diwarisiskan kepada Jalaluddin Rumi. Tokoh yang lahir pada awal abad ke-13 tetapatnya pada tahun 1207-1273 di Kota Balkh yang saat ini disebut sebagai Afganistan. Tepat usia Rumi 3 Tahun kota tersebut digoncangkan oleh serangan bangsa mongol yang melakukan invasi besar-besaran sehingga Baha Walad mengajak semua keluarganya pindah menuju Kota Konya yaitu di desa Rum atau saat ini dikenal sebagai Turki. 

Di kota tersebutlah Rumi banyak belajar mengenai wujud spritual dan wujud material. Salah satu guru pertama Rumi yaitu Sayyid Burhaneddin Muhaqqiq al -- Tirmidhi yang merupakan murid dari ayah Rumi sendiri. Melalui pengajaran Burhaneddin Rumi banyak belajar mengenai dunia Sufi, Tasawwuf, Fiqih, serta hukum. 

Burhaneddin lah yang mengarahkan Rumi untuk mengajar di Madrasah-Madrasah karena ilmu yang dipelajari Rumi sudah cukup dari Gurunya sehingga keluarlah perkataan gurunya bahwa "Dua singa tidak bisa mendiami tempat yang sama" maka dari itu guru Rumi pergi dan mempercayakan Rumi untuk tetap mengajar di Madrasah. Sampai Akhirnya Rumi di juluki Syekh Maulana atau Tuanku atau guruku.  Kalau dianalogikan dalam dunia akademik Maulana ini setara dengan gelar Prof bahkan diatasnya.

Kisah perjalanan Filsafat Cinta Rumi belum sampai disini. Ada seorang Sufi terkemuka serta dikenal sufi misterius yang sangat berperan besar dalam puncak spritual Rumi. Yaitu Syekh Maulana  Shamsuddin Tabriz merupakan Sufi pengembara atau sering disebut sufi terbang. Shams datang dari Tabriz ke Konya dan bertemu dengan Rumi. Hasil pertemuan itu pun Rumi jatuh Cinta dengan Shams dan mengangkat Shams ini sebagai gurunya. 

Saking cintanya dengan gurunya Rumi melakukan Zuhud dan menarik diri dari kerumunan masyarakat terutama kepada murid-murinya yang disebut uslah. Uslah ini Rumi lakukan karena Rumi ingin fokus mengembangkan ilmu spiritual dan kesufiannya. Menurut anak Rumi yang dikenal Sultan Walad menganalogikan bahwa pertemuan Rumi dan Shams merupakan pertemuan puncak Spritual dan pertemuan yang sama dengan Nabi Musa bertemu dengan Khidir.  

Berselang beberapa tahun pertemuan Rumi dan Gurunya yaitu Shams akhirnya beberapa konflik pun muncul yang dilakukan oleh murid Rumi sendiri salah satunya menjelekkan reputasi Rumi di depan Shams sehingga dari kejadian itu mengharuskan Shams untuk pergi. 

Kepergian Shams membuat Rumi Prustasi dan mengalami keguncangan batin karena guru yang dia cintai dan dia sayangi akhirnya meninggalakan Rumi tanpa kabar apapun. Yang membuat unik Rumi menurut saya sebagai pembaca bahwasanya Rumi tidak serta merta mencurahkan kegalauannya dengan mencelakakan dirinya sendiri tetapi Rumi bangkit membuat sebuah Mahakarya besar yang dikompilasikan dalam bentuk Sastra yaitu Puisi Cinta kepada gurunya melalui kalam Ilahi" Divan Of Shams". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun