Mohon tunggu...
MArifin Pelawi
MArifin Pelawi Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa S3

Seorang pembelajar tentang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Harapan Baru pada Asesmen Baru di Tahun yang Baru

31 Desember 2020   20:24 Diperbarui: 26 April 2021   11:02 13102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harapan baru untuk pendidikan Indonesia lewat Asesmen Nasional. | kompas.com

Selain itu di sekolah yang dianggap bermutu baik juga terdapat 31% yang melakukan komplain akan kekurangan staff guru, di mana hanya ada 18% yang kekurangan berdasarkan nilai rata-rata. Hal yang menggambarkan bahwa di Indonesia terdapat kekurangan pendanaan pendidikan yang akut.

Selama ini pengalokasian dana sendiri tidak maksimal menurut saya karena selama ini pemerintah tidak memiliki road map yang jelas. Hanya saja terlihat secercah harapan dengan adanya perubahan pengenalan asesmen nasional.

Asesmen nasional menjanjikan perubahan karena fungsinya sekarang akan benar untuk bahan evaluasi sistem pendidikan bukan menilai yang dididik. Pengenalan sistem asesmen nasional yang akan menilai sistem pendidikan itu tidak  akan membebani guru dengan bermacam hal yang di luar tanggung jawabnya yaitu mendidik anak Indonesia.

Pada sisi ini, harapannya dengan adanya asesmen ini maka para pengelola kebijakan bisa melihat dengan jelas bagaimana para guru diberikan beban terlalu banyak dengan tanggung jawab yang terlalu aneka ragam dan diberikan sumber daya terbatas.

 Asesmen ini bisa menjadi jalan untuk mengurangi beban para guru dan mengalokasikan tujuan yang lebih jelas sesuai dengan sumber daya yang ada. Beban yang terlalu besar dan tujuan yang terlalu banyak dengan dukungan sumber daya minimal yang bisa membuat para guru menjadi burn out terlalu cepat sehingga menjadi apatis bisa dihindarkan.

Baca Juga: Peran Guru dalam Menyukseskan Asesmen Nasional

Perluasan akses pendidikan benar adanya. Kita cukup sukses melakukan ini. Hanya saja jika bilang bermutu maka lain ceritanya. Mutu pendidikan antar sekolah sangat timpang di Indonesia. Yang memperparah bukan kualitas negeri yang paling buruk namun banyak kualitas pendidikan swasta yang sangat rendah. Ada pada satu sisi pendidikan dengan kualitas baik namun dengan harga yang luar biasa. Pada satu sisi lagi adalah pendidikan swasta dengan kualitas juga luar biasa rendah dengan harga yang sangat luar biasa murahnya.

Jika di negara maju, yang dikritisi adalah jenjang antara sekolah negeri dengan swasta maka di Indonesia adalah antara swasta dan swasta. Sekolah negeri sendiri berada di tengah-tengah. Beberapa sekolah negeri di Indonesia sendiri bisa bersaing ketat dan mengalahkan kualitas sekolah swasta top walau dengan pendanaan yang lebih terbatas. 

Hanya pada sekolah swasta murah terjadi perbedaannya yang sangat parah. Keadaan sekolah swasta murah yang sangat mengkhawatirkan terjadi disebabkan adanya penganaktirian dari negara soal alokasi sumber daya dan pengawasan. Ini di perparah lagi dengan keadaan anak-anak yang ada di sekolah ini kebanyakan anak pilihan yang butuh sumber daya besar untuk mendidiknya.

Mereka banyak hanya jadi tempat anak-anak pilihan yaitu dipilih berdasarkan tidak di terimanya di sekolah negeri. Kebijakan yang tidak ada solusi nyata terlihat sampai sekarang. Dengan adanya asesmen nasional diharapkan adanya perhatian terhadap kelemahan di sekolah swasta murah bisa lebih mudah terdeteksi dan menjadi perhatian dari Pemda untuk perbaikan.

Pendataan dengan asesmen nasional yang melihat pada sistem keseluruhan di suatu daerah dengan lebih jelas maka ada road map. Road map yang bisa menunjukkan data sumber daya yang ada dan tujuan yang lebih realistis untuk dicapai dengan kondisi tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun