Mohon tunggu...
Dwi Okta Nugraha
Dwi Okta Nugraha Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger gado-gado Medioker di http://www.kasamago.com | dwioktanugroho.wordpress.com | twitter: @kasamago

Penggemar Hamster Sejati, Penyayang Kura Kura, Penikmat Unggas , Penonton Film, dan Pecinta tanaman.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Serba-serbi Ramadhan 2016

7 Juli 2016   08:17 Diperbarui: 7 Juli 2016   09:46 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kasamago.com - - Blarr, Duarrr, Dugdurudug, dan seabreg bunyi-bunyian lain dari beragam nada yang saling sahut menyahut memperebutkan siapa yang ternyaring. Keberisikan suara ini adalah pertanda bahwa umat Muslim se Dunia yang melaksanakan Ibadah suci Puasa tengah menyambut Kemenangannya atas pertempuran metaforis melawan kelompok kejahatan seperti Nafsu, Emosi, Keserakahan, Kebohongan, dan lainnya yang dipimpin oleh Zat bernama Iblis.

Takbir kemenangan telah diputar, gema nya sungguh dashyat nan berwibawa, masyarakat terlihat sangat antusias di malam Idul Fitri yang ditandai dengan tetap ramainya jalanan meski waktu telah menunjukkan saat nya Tidur pulas. Suka Cita semakin semarak dengan pawai obor yang dilakukan anak-anak dan remaja berkeliling lintas RW, sungguh suasana yang begitu mashyur penuh syukur dikala dibelahan dunia lain, Teror Bom justru tengah berlangsung, Konflik tak berusai, dan Palestina yang belum jua merdeka. Semoga Kedamaian segera melindungi semuanya.

30 Hari sepanjang berlangsungnya Bulan Suci Ramadhan memang sangat singkat, super singkat, tetapi dari kesingkatan ini, bulan ini begitu menyimpan seabreg cerita dan kisah menarik yang pasti banyak dikenang oleh masyarakat terutama media sosial dan media massa. Lalu, apa saja kisah tersebut ?? berikut Serba Serbi Ramadhan 2016 paling asyik dikenang yang blog Kasamago.com rangkum untuk pembaca sekalian...

Ada yang bersinar, ada yang meredup

Sudah menjadi ciri khas dan menjadi akar budaya baru bagi dunia bisnis di tanah air, ya.. setiap kali hendak memasuki Bulan Ramadhan, masyarakat akan disuguhi tayangan iklan Sirup yang sangat jarang atau tidak pernah tampil di bulan-bulan biasa. Kali ini Iklan Sirup dan Biskuit sangat menonjol performa nya, kehadirannya sangat erat kaitannya dengan hidangan berbuka puasa dan Parcel. Disisi lain, ada yang meredup.. dialah iklan Obat sakit Maag. Kata Sujiwo Tedjo, Iklan Obat itu salah kaprah, Puasa justru mengobati penyakit bukan malah menciptakan penyakit (maag).

Tsunami Ngantuk

Di Bulan Puasa kemarin, tantangan tersulit bukan hadir dari provokasi makanan, minuman, dan kemolekan lawan jenis tetapi rasa kantuk yang luar biasa dashyat. Muncul secara kilat di siang hari hingga berakhir di petang hari. Kadang bila saking khidmatnya menjalankan tidur Siang, baru akan sadar bila dentuman bedug dan adzan maghrib berkumandang. Yang dirugikan dari problem kantuk ini adalah pekerjaan harian yang sering terabaikan karena mata tak mampu berkompromi.

Belanja Keroyokan

Entah sejak kapan tradisi semua serba baru tercipta memasuki akhir bulan ramadhan menjelang Hari raya Idul Fitri. Berbondong-bondong masyarakat dari berbagai sudut kota dan kelurahan, Berpesta pora menyerbu tempat2 perbelanjaan. Serasa upaya balas dendam selama 11 bulan, mereka jarang membelanjakan sesuatu. Mungkin sama seperti Blogger, dimana ketika kecil hanya di waktu Lebaran lah, Kedua orang tua membelikan pakaian, sandal atau sepatu baru. Bisa jadi, kapasitas dompet masyarakat memang sering terkondisi full hanya ketika Lebaran saja.

Diskonan ngagetin

Godaan barang bagus sangat sulit dienyahkan dari pandangan mata, mumpung lebaran ada duit katanya, segala sesuatu harus baru. Di momen lebaran ini, pajangan sepatu, sandal yang dibulan biasa seperti jablay tercampakan menjadi barang jarahan masyarakat. Sepatu, sandal yang tertata rapi segera saja runtuh berantakan, para pramuniaga terlihat super sibuk melayani pembeli. Dompet tebal, plus rayuan diskon hingga 50% adalah perangsang yang manjur. Blogger sendiri merasakan efek diskonan yang aduhai ini, bersiap membayar sesuai label harga, pas dikasir ternyata hanya separuhnya yang perlu dibayarkan. Rejeki..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun