Mohon tunggu...
Karunia Indah Dwi lestari
Karunia Indah Dwi lestari Mohon Tunggu... 22107030003_uin suka

Its none sense Mahasiswa Universitas Islam negeri sunan Kalijaga_Ilmu komunikasi 2022

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Beruntungnya Daerah Pelosok dengan "Membudidayakan Walet" sebagai Investasi

3 Maret 2023   17:00 Diperbarui: 3 Maret 2023   17:07 927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahukah kalian bahwa ada investasi yang menghasilkan uang milyaran dalam sekali panen?. Dalam empat tahun sekali investasi itu berhasil meraup keuntungan berkali-kali lipat dari investasi lainnya. "Rumah Walet" itulah jawaban. Seperti yang kalian tau, burung Walet atau Collocalia Vestita adalah spesies burung yang memiliki warna gelap, bersayap runcing dan lebar serta ekor yang panjang ini memiliki kualitas yang sangat tinggi hanya dengan Air liur yang menjadi bahan utama membuat sarang mereka jika dijual mencapai harga yang sangat fantastis. Per kilogramnya (kg) dihargai   28-42 juta dan jika dalam US senilai $2000- 3000. Didalam kandungan air liur Walet ini, mengandung asam sialat yang tinggi untuk membantu menjaga kesehatan tubuh manusia, bahkan kadar asam sialat yang ada di ASI kolostrum kalah dengan kualitas air liur walet. Manfaat Air liur Walet bagi tubuh antara lain:

  1. Menjaga sel kulit tetap sehat

  2. Regenerasi sel berlangsung cepat

  3. Lancarnya metabolisme tubuh

  4. Sistem pencernaan dan kekebalan tubuh selalu terjaga

Dari manfaat-manfaat tersebut bisa disimpulkan bahwasanya Air liur Walet ini sangat baik agar kesehatan kita tetap terjaga hanya dengan mengonsumsi satu produk saja.

   Di Kalimantan barat ada salah satu desa bernama Singkup yang sumber penghasilannya selain dari kelapa sawit adalah membangun Rumah Walet. Rumah walet tersebut dibangun di tengah-tengah kebun Kelapa sawit dan di pinggiran sungai yang menyediakan sumber pangan alami supaya bila sudah dibangun sarang , mereka tidak akan mencari sarang lain lagi, dan pasti sarang itu jaraknya  berada jauh dari rumah mereka. Dikarenakan Walet suka tempat yang terpencil dan sepi, serta Rumah Walet harus jauh dari kebisingan karena Walet tidak menyukai keramaian. Setelah menemukan tempat yang seperti itu, mereka membangun gedung yang tinggi menggunakan bahan baku batu bata yang di luarnya akan dilapisi semen, lalu diberi pipa-pipa kecil bulat untuk penyaringan udara yang masuk serta lubang yang berbentuk kotak, berguna untuk keluar masuk burung Walet untuk mencari makan, juga agar tidak stres karena selalu ada didalam ruangan. Kita harus membuat gedung tersebut hanya boleh ada satu pintu tempat keluar masuk udara, serta untuk menjaga sirkulasi udara tetap lancar. Untuk kondisi ruangannya harus dingin dengan suhu 24-26 derajat Celcius, lembab, dan pencahayaan yang minim untuk membuatnya semirip mungkin seperti sarangnya. 

Setelah Rumah walet selesai dibangun, maka yang dilakukan selanjutnya adalah mengundang agar burung -burung walet datang ke Rumah tersebut. Dengan memasangkan rekaman suara walet dan jangan lupa menambahkan Air luar dan kotoran walet di seluruh dinding dalam rumah walet untuk memberi kesan bahwa itu adalah habitat asli mereka.

Untuk bibitnya selain dengan mengundang walet dengan rekaman suara, kita juga bisa membeli telurnya di pasar burung dengan harga 300.000 ribu per 30 butir. Namun tidak semua daerah memasang harga segitu, setiap daerah memiliki harganya masing-masing. 

Setelah melakukan pembibitan dan perkembangan dengan menetasnya telur-telur tersebut, anakan Walet harus diberi makanan yang mengandung karbohidrat dan protein yang tinggi seperti semut, rayap, dan serangga serta melakukan perawatan yang baik agar menghasilkan sarang yang berkualitas dari air liurnya. Untuk walet-walet yang sudah besar, bisa mencari makan sendiri lewat pipa-pipa kecil yang telah disediakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun