Anak Berkebutuhan Khusus atau sering disebut ABK menurut Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia adalah “anak yang mengalami keterbatasan atau keluarbiasaan baik fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional yang berpengaruh secara signifikan dalam proses pertumbuhan  atau perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak yang seusianya. Adapun salah satu bagian dari anak berkebutuhan khusus ialah anak tunagrahita. Sutjihati Somantri (2006 : 106-108) menyebutkan bahwa tunagrahita diklasifikasikan menjadi tiga berdasarkan tingkat ketunaannya yaitu tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, dan tunagrahita berat.
Menurut American Association of Mentally Defficiency (AAMD) dan PP No. 72 tahun 1991 (dalam Mohammad Amin,1995:22) menyatakan bahwa "Anak tunagrahita ringan adalah mereka yang mempunyai IQ antara 50 70 sehingga mengalami hambatan dalam kecerdasan dan adaptasi sosialnya, namun mereka mempunyai kemampuan untuk berkembang dalam bidang pelajaran akademik, penyesuaian sosial, kemampuan bekerja. Dimana anak tunagrahita ringan memiliki keterlambatan mengenai intelektual, bersosialisasi pada lingkungan komunikasi, serta penyesuaian tingkah laku.
Setiap orang memerlukan kepercayaan diri mengenai hal apapun, tidak hanya pada anak tunagrahita ringan saja. Kepercayaan diri adalah satu di antara aspek-aspek kepribadian yang penting dalam kehidupan manusia. Alfred Adler meneliti mengenai rasa rendah diri.Ia mengatakan bahwa kebutuhan yang paling penting adalah kebutuhan akan rasa percaya diri dan rasa superioritas (Lauster, 2008: 13). Percaya Diri merupakan meyakinkan pada kemampuan dan penilaian diri sendiri dalam melakukan tugas dan memilih pendekatan yang efektif.
Bimbingan pribadi sosial merupakan suatu bimbingan yang diberikan kepada individu maupun kelompok dalam membantu utuk menghadapi serta memecahkan masalah-masalah pribadi sosial, seperti penyesuaian diri dan memahami dirinya sendiri. yang diberikan kepada individu dalam membantu individu dalam menghadapi serta mencegah Tujuan dari bimbingan pribadi sosial yaitu untuk membantu individu dalam menerima dan memahami dirinya sendiri serta lingkungan.
Untuk meningkatkan kepercayaan diri pada anak tunagrahita ringan dengan cara memberikan layanan bimbingan pribadi sosial pada anak tunagrahita ringan. Hal yang dilakukan dalam memberikan layanan bimbingan pribadi sosial adalah dengan cara penciptaan lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan yang akrab, mengembangkan pemahaman diri dan sikap-sikap yang positif serta keterampilan-keterampilan pribadi sosial yang tepat. Dalam hal ini konselor berperan aktif untuk memberikan layanan bimbingan pribadi sosial kepada anak tunagrahita ringan agar dapat meningkatkan kepercayaan dirinya.
Dimana bimbingan pribadi sosial adalah salah satu strategi yang efektif dalam meningkatkan kemampuan penyesuaian diri pada anak hal tersebut dikarenakan bimbingan pribadi sosial mengarah pada mengoptimalisasikan dalam melaksanakan hubungan sosial. Karena dalam layanan bimbingan pribadi sosial tidak hanya dalam melaksanakan hubungan sosial, melainkan bimbingan pribadi sosial juga dapat meningkatkan kepercayaan diri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI