Mohon tunggu...
adi susilo
adi susilo Mohon Tunggu... Wiraswasta - pemerhati sosbud

Mendengar dan Berbagi Kabar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nasdem Sial Sekjennya Ditangkap Kejagung

21 Mei 2023   14:27 Diperbarui: 21 Mei 2023   14:33 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kali ini giliran partai Nasdem ketiban sial salah satu pengurusnya dan juga sebagai pejabat Menteri terjerat kasus korupsi. Kejagung mengambil inisiasi selaku kewenangannya mengusut korupsi kelas kakap dimana yang saat ini KPK sibuk tangkap tangan kelas bupati. Sebelumnya orang awam belum begitu paham mengapa Kejagung menciduk Menteri Kominfo dan berapa besar niai kerugian dugaan korupsi yang dilakukan.

Ternyata kasusnya adalah proyek penyediaan pembuatan tower atau BTS pada masa anggaran 2020 -- 2022 yang mulai dikerjakan sejak tahun 2020 mencapai nilai 28 triliun rupiah. Namun dari BTS yang direncanakan dibuat sejumlah 4.800 unit. Dari temuan BPKP ternyata hingga tahun 2021 baru dibuat sejumlah 985 dan itupun belum berfungsi. Sehingga temuan tersebut dianggap merugikan Negara.

Dari kasus inilah partai Nasdem sesuai dengan singkatan nya lagi panas adem, apalagi sedang menghadapi kontestasi presiden 2024 mendatang. Sehingga situasi ini bisa mempengaruhi opini public terhadap partai Nasdem yang digawangi oleh Surya Paloh. Tentu dengan media yang dipunyai tidak akan menampilkan berita terkait diciduknya Sang Sekjen.

Hal yang wajar dari Ketua Umum menantang Kejagung untuk transparansi pengusutan kemana saja aliran dana yang dikorupsi tersebut. Pak Anies Bawesdan tentu gusar juga karena partai pengusungnya sedang diterpa bencana korupsi yang berdampak juga terhadap pencapresannya. Walaupun ketua umumnya telah meyakinkan tidak akan mempengaruhi perihal pengusungan Capres.

Terbukti sudah hampir semua partai yang ada telah terjerumus kasus korupsi yang dilakukan kadernya. Itulah salah satu contoh bahwa kekuasaan itu dekat uang dan dapat melakukan sesuai kewenangan yang diberikan. Kalau institusi hukum menjalankan fungsinya dengan benar tentu dukungan masyarakat selalu diberikan.

Kejaksaan Agung telah memainkan keberaniannya dalam penegakan hukum, namun jelang tahun politik akan bernuansa beda. Ketum Nasdem tentu sudah tidak bisa berapi api dalam menggembleng kadernya. Karena soal hati tidak bisa dibaca seperti pepatah dalamnya laut bisa diterka namun dalamnya hati orang tidak ada yang tahu. Tantangan tersendiri bagi Nasdem dalam menghadapi kontestasi Caleg dan Capres mendatang. 

Nasdem yang semula yakin sebagai partai bersih, namun sial kali ini karena ulah salah satu kadernya sehingga tak bisa mengelak dari pelanggaran yang telah dilakukan. Sehingga partai apapun tidak bisa mencegah penyakit korupsi. Keberanian mengungkap tidak dimiliki oleh semua pejabat penegak hukum dan cenderung main aman dengan posisi yang telah diraih.

Nasdem juga telah dikompori oleh Amien Rais yang mana pejabat Jaksa Agung periode lalu juga dari kader Nasdem diminta untuk pukul balik karena diyakini memegang dokumen atau bank data korupsi yang ada dan berpotensi untuk diungkap ke publik. Ketum Nasdem mengaku prihatin dengan yang dialami anak buahnya. Dengan tegas telah meminta dilakukan pendalaman karena dimungkinkan banyak pihak yang terlibat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun