Mohon tunggu...
adi susilo
adi susilo Mohon Tunggu... Wiraswasta - pemerhati sosbud

Mendengar dan Berbagi Kabar

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Temuan Kanker Darah pada Anak Indonesia Cukup Tinggi

6 Februari 2023   07:45 Diperbarui: 6 Februari 2023   07:51 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Baru baru ini Ikatan Dokter Anak Indonesia dalam peringatan hari kanker dunia menginformasikan bahwa ribuan anak Indonesia terdata mengidap penyakit kanker sepanjang tahun 2022. Dari release tersebut dapat di amini mengingat dilingkungan terdekat kami baik teman maupun tetangga yang jauh dari ibukota pun terdapat pasien kategori anak mendapatkan vonis kanker darah alias leukimia. 

Data milik ikatan dokter anak Indonesia sesuai dengan data WHO yang menyebutkan leukimia menjadi kanker paling dominan yang di derita oleh anak anak. Catatan WHO memperkirakan ada 1000 anak di diagnosa kanker setiap hari. Setiap tahun nya ada 400 ribu anak hingga remaja rentang usia 0 -- 19 tahun mengidap penyakit tersebut. Dari jumlah tersebut banyak ditemukan pasien dari negara Asia termasuk Indonesia tergolong tinggi.

Sebagai orang awam kita mengetahui dari beberapa referensi bahwa kanker adalah golongan penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel sel jaringan tubuh yang tidak normal. 

Sel kanker akan berkembang dengan cepat dan akan terus membelah diri, selanjutnya menyusup kejaringan sekitar dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah dan menyerang organ organ penting serta syaraf tulang belakang. Pengetahuan ini dapat dibuktikan pada hasil laboratorium pada pasien yang menderita sakit tersebut.

Perihal pengobatan kanker, Langkah awal adalah deteksi dengan benar bahwa gejala yang muncul pada tubuh pasien adalah benar benar sel kanker ganas. Deteksi ini bisa dilakukan dengan pemeriksaan biopsi sehingga Langkah pengobatan bisa dilakukan secara cepat dan tepat. Peranan deteksi dini sangat penting karena hampir 70% lebih kasus kanker dideteksi terlambat sehingga sudah berada di stadium lanjut.

Pengalaman deteksi terlambat pun dapat dibenarnakan karena pengalaman mendampingi pasien kanker Ketika hasil laboratorium belum memuaskan dokter pemeriksa, selanjutnya referensi kepada laboratorium yang lebih canggih di ibukota pun dilakukan untuk mengetahui ke akuratan hasil diagnose sebelumnya. 

Ternyata dalam statistic perkankeran telah dipedomani bahwa stadium I adalah presentasi bertahan hidup nya kisaran 80 -- 90 %. Stadium II persentase bertahan hidupnya 55 -- 70 %. Stadium III persentase bertahan hidup nya 40 -- 50%. Stadium IV bertahan hidupnya 0 -- 10 %.

Ketika hasil laboratorium yang telah Kembali dan dibacakan oleh dokter menyatakan hasil nya kategori stadium IV, ya siap siap berserah diri dan membesarkan hati pada pasien. Kemoterapi dan radioterapi sudah tak dapat dihindarkan karena Langkah ini yang kerap dilakukan oleh dunia kedokteran. Pengobatan dengan cara tersebut seringkali belum bisa mengatasi kanker dan metode tersebut mengakibatkan efek negative terhadap tubuh karena dampak radiasi sel sel tubuh yang masih sehat.

Banyak factor yang dapat menyebabkan seseorang menderita kanker, untuk memudahkan observasi pihak medis kerap menggunakan istilah faktor resiko. Istilah ini sangat membantu dengan menentukan rekam medis dan seberapa besar seseorang mempunyai resiko menderita kanker.

Faktor usia, kebanyakan kanker menyerang orang yang berumur diatas 60 tahun, namun tidak sedikit orang lebih muda bahkan anak anak dibawah umur lima tahun juga terkena kanker. Faktor Riwayat keluarga, memiliki Riwayat keturunan atau orang tua yang terkena kanker meningkatkan resiko, namun tidak semua jenis kanker diturunkan. 

Faktor rokok, asap tembakau yang dihirup baik perokok aktif maupun pasif dapat menyebabkan kanker. Faktor lingkungan, dapat memicu tumbuhnya kanker antara lain adalah  zat kimia yang terdapat dalam makanan, paparan virus dan radikal bebas. Gaya hidup masyarakat modern kerap melupakan gaya hidup sehat yang terlihat dari pola makan, konsumsi alkohol, rokok, stress dan kegemukan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun