Mohon tunggu...
Khartinni Prakosa
Khartinni Prakosa Mohon Tunggu... Lainnya - Homestay " Omah Kendi" di Yogyakarta

Ibu rumah tangga, , senang menulis puisi, cerita pendek dan menulis apa saja .Hobby berkebun, art & craft.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Anak Terlindungi Indonesia Maju

22 Juli 2022   21:21 Diperbarui: 22 Juli 2022   21:23 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak Terlindungi Indonesia Maju

Satu hari menjelang Peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh tanggal 23 Juli setiap tahunnya, saya dikejutkan dengan berita di televisi  bahwa di Tasikmalaya ada anak umur 11 tahun meninggal karena depresi. 

Lebih mengejutkan lagi penyebab depresi karena anak di bully temannya dengan dipaksa untuk menyetubuhi kucing, direkam dan disebarluaskan via whatsupp. 

Setelah video beredar si anak mendapatkan cemooh dan ejekan dari teman-temannya. 

Dan bisa dibayangkan orang tua dan keluarganya mungkin juga menyalahkan anak, kenapa mau disuruh berbuat seperti itu, keluarga juga tidak menyangka akibat dari semua itu bisa menyebabkan kehilangan anak mereka. 

Akibat tekanan yang bertubi-tubi dan mungkin tidak ada support dari orang dewasa, anak menjadi malu, sedih, takut, dan kemudian menjadi depresi, tidak mau makan, dibawa ke rumah sakit tetapi sudah terlambat, tidak tertolong dan meninggl dunia.  

Saya termenung, usia mereka 11 tahun, tetapi permainannya jauh diatas usia mereka?. Kenapa harus dalam bentuk seperti itu bulliyingnya? Ironis sekali ya, sementara tema hari anak nasional tahun ini adalah Anak Terlindungi Indonesia Maju. 

Siapa yang akan melindungi anak-anak Indonesia? 

Sementara laporan dari Lembaga Perlindungan Anak di Jawa Barat awal tahun ini terdapat 26 kasus pelecehan sexual. Siapa yang harus disalahkan? Pengaruh gaget? Mungkin iya, tapi berapa persen? Masih perlu data penelitian. Kalau dilihat dari usia, mereka berada di kelas 5 Sekolah Dasar. Usia dimana biasanya masih banyak menghabiskan waktu dirumah bersama orang tua.

Kiranya peristiwa ini menjadi pekerjaan rumah bagi para pendidik, orang tua, para aktifis dan para influencer media sosial bagaimana menciptakan cara agar anak-anak bisa terlindungi  dari hal-hal yang merugikan mereka, pastinya keluarga tetap memegang peranan utama, karena porsi waktu terbesar bersama keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun