Mohon tunggu...
Kartika Wulansari
Kartika Wulansari Mohon Tunggu... Desainer - Disainer

Suka pada cita rasa berkelas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berperilaku Baiklah yang Pendarkan Keagungan Agama

12 Desember 2020   11:31 Diperbarui: 12 Desember 2020   11:43 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pernahkah kita melihat ucapan seseorang yang baik tetapi perilakunya buruk. Pastinya ada, dan mungkin banyak !

Kita coba ambil contoh soal korupsi yang akhir-akhir ini mengalami hentakan-hentakan di negeri ini. Seorang pejabat berwenang mengambil sebagian keuntungan dari bantuan pemerintah kepada masyarakat. Memang itu terlihat kecil, bahkan sangat kecil, dan terlihat remeh temeh . Namun yang kecil itu bila dikumpulkan akan mencapai jumlah yang sangat banyak mengingat bantuan pemerintah juga sangat banyak.

Bagi orang yang berkecukupan jumlah kecil yang dikorupsi dari setiap satu bantuan pemerintah adalah hanya seharga satu bungkus nasi. Namun siapa sih yang pernah membayangkan sebagian dari rakyat Indonesia masih ada yang hanya bisa makan satu bungkus nasi setiap harinya, dan satu bungkus nasi setiap hari itu membuatnya tetap hidup dan bekerja. Ia melakukan itu demi mencukupi kebutuhan keluarganya. Dan betapa serakahnya kita yang menganggap satu bungkus nasi itu hanya sesuatu yang remeh, terlebih lagi menghilangkan hak orang atas satu bungkus nasi itu.

Nasi, perilaku korupsi dan masa depan bangsa adalah satu hal yang perlu kita perhatikan. Hal lain yang sepertinya harus kita perhatikan menyangkut ucapan seseorang yang baik tapi seringkali kita temukan perilaku yang buruk adalah soal agama. Kenapa ?

Sering kita menemukan seseorang yang dengan pengetahuan soal agama sedemikian tinggi menasihati orang lain untuk berperilaku baik dan sesuai kaidah agama. Beberapa orang yang seperti itu bahkan punya banyak pengikut dan berpengaruh pada sekelompok orang. Mereka juga disegani banyak orang dan dijadikan panutan bagi ucapan dan perilakunya.

Namun ada yang mencoreng sendiri sisi baik mereka yaitu perlawanan terhadap penegak hukum dan aturan-aturan yang menyertainya ? Mereka tidak patuh pada aturan-aturan yang menerapkan protocol kesehatan, aturan lalu lintas dan hal-hal lain dengan anggapan bahwa mereka disanjung oleh masyarakat. Perilaku inilah yang menjadi duri dalam daging karena agama sebenarnya adalah perilaku dengan sikap baik, koperatif dan berguna bagi sesama.

Agama ada, untuk membuat manusia dan kaumnya itu menjadi damai dan tidak bersilang pendapat. Semua agama , agama apapun itu pastilah membawa ajaran baik demi hubungannya dengan Allah dan hubungannya dengan sesama. Karena itulah, jangan berperilaku yang tidak mencerminkan agama yang agung itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun