Mohon tunggu...
Kartika Tjandradipura
Kartika Tjandradipura Mohon Tunggu... Co-Founder Writing for Healing Community

Penulis dengan tujuan utama yaitu untuk meningkatkan mental health awareness dan self compassion. Untuk mengenal tulisannya lebih jauh, bisa dilihat di akun Instagram : @kartika_olive

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

ATM: Inspirasi Kreatif atau Sekadar Plagiasi Berbungkus Elegan?

2 Januari 2025   14:00 Diperbarui: 2 Januari 2025   21:35 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ATM, singkatan dari Amati, Tiru, Modifikasi, telah menjadi jargon yang akrab di dunia bisnis, seni, hingga pendidikan. Konsep ini digadang-gadang sebagai jurus ampuh untuk menciptakan inovasi tanpa harus mulai dari nol. Tapi, tunggu dulu, apa bedanya dengan plagiasi yang hanya diberi bumbu kreatif?

Dalam praktiknya, ATM sering kali menimbulkan debat sengit. Satu pihak menganggapnya sebagai metode inspirasi yang sah, sementara pihak lain memandangnya sebagai upaya pencurian ide terselubung. Lalu, benarkah ATM adalah solusi kreatif, atau justru pembunuh orisinalitas?

Mengapa ATM Begitu Populer?

Mari kita bicara fakta. Mengamati sesuatu yang sudah ada, menirunya, lalu menambahkan sedikit modifikasi tentu lebih mudah daripada menciptakan sesuatu dari awal. Dalam era digital seperti sekarang, contoh-contoh karya bertebaran di media sosial, sehingga memancing orang untuk berpikir, "Kenapa tidak mencoba hal yang sama?"

Selain itu, ATM sering kali dianggap hemat waktu dan tenaga. Bayangkan jika Anda seorang desainer grafis yang harus menciptakan logo dari nol setiap hari, atau seorang pengusaha yang mencoba menciptakan produk baru tanpa pernah mempelajari tren pasar. Rasanya mustahil, bukan?

Tapi, Di Mana Batasnya?

Masalahnya, banyak yang terjebak dalam proses "tiru" tanpa benar-benar melakukan "modifikasi." Di sinilah ATM bisa berubah menjadi plagiasi. Ketika seseorang menyalin ide, desain, atau konsep orang lain tanpa memberi kredit atau melakukan perubahan signifikan, itu bukan lagi inspirasi, melainkan pencurian.

Kasus ini sering terjadi di dunia seni, terutama dalam desain grafis, musik, dan literatur. Berapa banyak musisi yang dituntut karena melodinya dianggap terlalu mirip dengan karya lain? Atau buku yang alurnya serupa dengan cerita populer sebelumnya?

Inspirasi atau Plagiasi?

1. ATM adalah metode untuk menciptakan sesuatu yang baru dengan belajar dari karya yang sudah ada. Tapi, ketika "tiru" menjadi terlalu dominan tanpa inovasi, itu jatuh ke ranah plagiasi.

2. Siapa yang sering menggunakan ATM? Semua orang. Pengusaha, seniman, bahkan anak sekolah yang sedang mengerjakan tugas. Tapi siapa yang paling dirugikan? Kreator asli yang karyanya ditiru tanpa penghargaan.

3. ATM bisa dianggap sah ketika dilakukan dengan niat belajar atau berinovasi. Tapi ketika dilakukan untuk tujuan komersial tanpa modifikasi yang signifikan, kita harus bertanya: apakah ini adil?

4. Dunia maya adalah ladang subur untuk ATM. Dari TikTok hingga Pinterest, karya orisinal sering kali menjadi korban ATM berlebihan.

5. Karena mudah. ATM menawarkan jalan pintas untuk terlihat kreatif tanpa harus melewati proses panjang berpikir dan mencipta.

6. Kuncinya ada pada modifikasi. Modifikasi yang dimaksud bukan sekadar mengganti warna atau menambahkan ornamen, tetapi memberikan sentuhan unik yang benar-benar mengubah esensi karya tersebut.

Jangan Hanya Jadi "ATM Berjalan"

Pernah lihat seseorang yang hobi ATM tapi lupa modifikasi? Hasilnya seperti mie instan yang diganti bungkusnya lalu disebut "kreasi baru." Tidak ada yang tertipu, kecuali dirinya sendiri.

ATM yang asal-asalan hanya menciptakan karya "seadanya" yang cepat dilupakan. Jangan sampai jadi "ATM berjalan" yang terus-menerus meminjam ide tanpa pernah benar-benar menciptakan sesuatu yang bermakna.

Bagaimana Menjaga Orisinalitas dalam ATM?

1. Berikan Kredit: Jika Anda terinspirasi oleh seseorang, beri mereka penghargaan. Tidak ada salahnya mengatakan, "Karya ini terinspirasi oleh..."

2. Tambahkan Nilai Baru: Modifikasi bukan hanya soal mengganti elemen visual, tapi juga menambah nilai baru yang membuat karya Anda relevan dan unik.

3. Belajar dari Banyak Sumber: Jangan hanya mengamati satu karya. Pelajari berbagai referensi untuk menciptakan sesuatu yang benar-benar berbeda.

ATM Bukan Masalah, Tapi Cara Anda Menggunakannya

ATM adalah alat yang bisa membantu menciptakan inovasi atau, sebaliknya, merusak reputasi Anda jika disalahgunakan. Ketika Anda menggunakan ATM dengan niat baik, kreativitas, dan penghormatan terhadap karya orang lain, Anda akan menjadi bagian dari ekosistem kreatif yang sehat.


"Amati untuk belajar, tiru untuk memahami, dan modifikasi untuk menciptakan sesuatu yang baru. Orisinalitas tidak berarti menciptakan dari nol, tetapi menciptakan dengan nilai unik yang hanya bisa Anda berikan."

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun