Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bersihkan Rumah, Diri, dan Hati Hadapi Hari Nan Fitri di Tengah Pandemi Covid-19

19 Mei 2020   08:42 Diperbarui: 19 Mei 2020   08:40 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bening (Sumber: Kompas.com)

Tahun 2020 Masehi ini Ar Rahman memberi kita sebuah pembelajaran penting mengenai kebersihan melalui tingkat kemampuan mutasi makhluk zarrah, corona. Dunia kesehatan dengan kecanggihan teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan dengan berbagai penelitian terhenyak dengan kehadiran covid 19. 

Pemerintah yang berwenang di setiap negara sepakat untuk melakukan puasa bersama dengan berbagai skema physical distancing, apapun penyebutannya. 

Puasa dari aktifitas yang terburu-buru lintas batas wilayah dan negara, dengan stay at home. Cukup diam di rumah untuk mencegah penularan covid 19. Lebih lanjut edukasi awareness tentang peningkatan pola hidup hygine juga menjadi upaya utama dalam pencegahannya.  Kebijakan physical distancing ini jelas memberi efek domino di berbagai bidang, termasuk pada politik hingga stabilitas ekonomi. 

Setelah 3 bulan kebijakan ini dijalankan yang melumpuhkan sendi-sendi kehidupan belum ada tanda-tanda covid 19 ini akan berlalu. Aneka tudingan hingga teori konsiprasi pun berkembang, semakin membebani jiwa warga dunia. Persoalan ini menjadi persoalan dunia, karena seluruh dunia merasakannya. 

Semakin parah ketika penduduk negara perkembang masih belum terbiasa dengan pola hidup yang bersih, terasa sangat membebani.  Padahal kunci utama pencegahan covid 19 adalah jaga kebersihan.

 Kebersihan Bagian Dari Iman

Rasullulah Muhammad SAW pernah bersabda "Kebersihan bagian daripada Iman".  Menjaga kebersihan adalah salah satu bentuk keimanan kita akan Al Quddus (Maha Suci).  

Karena Allah sangat mencintai kebersihan. Pelajaran pertama fiqh yang didapat oleh muslim adalah At-Taharah (Bersuci). Jika kita lupa, coba deh buka buku Pendidikan Agama Islam anak, adek, kemenakan atau tetangga yang masih sekolah di SD kelas 1. Sebelum mereka belajar tata cara ibadah, terlebih dahulu memahami apa itu bersuci. 

Karena keadaan suci adalah syarat mutlak sebelum menjalankan ibadah, terutama shalat. Sebagaimana difirmankan Allah SWT dalam QS Al-Maidah ayat: 6  "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur".

Kebersihan Fisik (Lahiriah) dan Jiwa (Bathinia) dan Harta

Dalam pelajaran At Tahara diingatkan bahwa ada 2 macam kebersihan, yakni kebersihan diri. Tata cara bersuci dalam syariah sangat detail. Kesucian yang harus dijaga bukan hanya tubuh, tetapi juga pakaian, rumah, tempat sekitar, dan benda-benda yang dipergunkanan hingga makana dan minuman wajib jauh dari segala bentuk najis dan kotoran.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun