Mohon tunggu...
Karon Marantina Purba
Karon Marantina Purba Mohon Tunggu... Auditor - Profesional

Profesional yang berminat juga di bidang tulis menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

CEK DULU SEBELUM SHARE, JANGAN JADI PENYEBAR HOAKS

5 Maret 2019   15:45 Diperbarui: 23 Juli 2019   13:37 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apa itu Hoaks

Hoaks adalah berita bohong, berita palsu atau berita yang tidak sebenarnya. Berita yang tidak benar tapi dibuat seolah olah benar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 'hoaks' adalah 'berita bohong.'Dalam Oxford English dictionary, 'hoax' didefinisikan sebagai 'malicious deception' atau 'kebohongan yang dibuat dengan tujuan jahat'

Sesuai dengan defenisi maka sudah jelas bahwa tujuan hoaks adalah sesuatu yang tidak baik (jahat).

Era internet dan media social sekarang ini maka hoaks semakin cepat beredar karena orang dengan mudah menyebarkan berita yang diterimanya. Maka satu berita bohong akan sangat cepat beredar. Tinggal sebatas ujung jari. Klik share...

Hal lain yang membuat berita hoaks sangat cepat beredar dan dapat mempengaruhi pemikiran orang lain adalah :

  • Tidak mempunya opini sama sekali tentang berita tersebut, jadi informasi tersebut dapat dengan mudahnya masuk ke dalam pikiran yang menerima tersebut.
  • Tidak berpengetahuan luas, sehingga apa yang diterima langsung diterima tanpa disaring sedikit pun.
  • Malas mencari kebenaran berita.
  • Senang berbagi, berita yang diterima langsung dibagikan tanpa memperhatikan apakah berita tersebut benar apa tidak.

Hoaks juga dimanfaatkan menyebarkan isu yang tidak benar mengenai  kondisi, pemerintahan,  bangsa dan negara, lawan bisnis, isu sara yang dapat memecah belah persatuan bangsa, atau bahkan berita berita yang sepertinya tidak terlalu signfikan, seperti pengobatan pengobatan yang belum jelas penelitian ilmiahnya.   Berita Hoaks bisa menyebabkan persepsi yang salah terhadap situasi  kondisi  dan akhirnya berakibat kepada situasi salah mengambil kesimpulan dan tindakan, bahkan lebih parah lagi bisa menyebakan kekacauan.

Karena itu sedaya mampu kita kita harus melawan hoaks. Bagaimana cara melawan hoaks? :

  • Dari pemerintah sendiri harus ada yang meluruskan berita bohong, fitnah atau ujaran kebencian.
  • Tidak serta merta membagikan berita yang diterima tanpa memperhatikan dan mencari tahu apakah berita tersebut benar apa tidak. Tapi harus mencari tahu kebenarannya dengan teliti, apakah layak disebarkan atau tidak.
  • Jika mendapatkan satu konten menggunakan akal sehat, berpikir secara kritis terhadap konten tersebut.
  • Dihimbau kepada seluruh masyarakat melakukan pengecekan dan penyaringan dulu sebelum menyebarkan informasi yang belum dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya
  • Pengecekan apa yang dilakukan?
  • Cek Keanehan yang ada
    Melakukan pengecekan tampilan berita untuk mengetahui keanehan atau kejanggalan yang terdapat dalam berita. Berita hoax biasanya menggunakan bahasa yang provokatif memanfaatkan isu-isu yang sedang tren, isu sara, tokoh-tokoh terkenal, instansi pemerintah maupun swasta.
  • Cek Kesesuaian Judul dan isi Berita
    Melakukan pengecekan kesesuaian judul dan isi yang ditampilkan dalam berita. Hal ini perlu dilakukan karena pembuat berita hoax terkadang menampilkan judul berita yang provokatif dan fenomenal, namun ketika keseluruhan isi berita dibaca tidak mencerminkan judul yang ditampilkan.
  • Perhatikan Sumber Berita
    Jika sumber berita berasal dari media online yang telah terverifikasi oleh dewan pers, kemungkinan besar informasi yang disampaikan oleh media online tersebut merupakan informasi yang benar. Sebaliknya, jika sumber berita berasal dari media online yang belum terverifikasi dewan pers, ada kemungkinan berita yang ditampilkan berisi informasi hoaks.
  • Ketersediaan Data Pendukung
    Apabila berita yang ditampilkan memiliki data dukung yang berasal dari media online yang terverifikasi dewan pers atau terdapat data dukung dari media sosial yang terpercaya, maka berita dapat dikategorikan berita yang valid.
  • Cek Kredibilitas Penulis
    Melaksanakan pengecekan kredibilitas penulis dengan melakukan pengecekan biografi dan riwayat penulisan.
  • Verifikasi ke Pihak Terkait
    Melakukan verifikasi isi berita kepada pihak terkait sehingga diperoleh kebenaran informasi berita yang ditampilkan. Verifikasi ini dapat dilakukan secara langsung ke pihak terkait atau melalui media sosial yang digunakan untuk menyampaikan informasi resmi kepada masyarakat.

Hendaknyalah  kita bijak dalam menanggapi berita berita yang ada dan tidak dengan serta merta membagikan berita berita yang kita terima tanpa melakukan pengecekan kebenarannya  dan kita berpartisipasi dalam melawan hoaks. Adalah lebih baik untuk tidak membagikan berita kalau kita sendiri tidak yakin akan kebenarannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun