Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Kisah Kampung KB Kokolaka dan Bukti Nyata Kekuatan dari Akar Rumput

26 Juli 2025   08:47 Diperbarui: 26 Juli 2025   08:47 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Bukan Sekadar Nol Persen, Tapi Tentang Generasi yang Tak Tergadai oleh Malnutrisi"  (Dok. PRMN)

Namun masih banyak daerah yang belum memiliki sistem pendampingan semacam ini. Kokolaka seolah memberi teguran bahwa investasi besar dalam pembangunan SDM harus dimulai bahkan sebelum seorang anak dilahirkan---yakni dengan menyiapkan generasi calon ibu dan ayah yang sehat, sadar, dan siap.

5. Sinergi Bukan Slogan: Bukti Nyata Kolaborasi Multiaktor

Studi Tiru di Kampung KB Kokolaka, Jatirejo (Dok. Kelurahan Jatirejo)
Studi Tiru di Kampung KB Kokolaka, Jatirejo (Dok. Kelurahan Jatirejo)

Apa yang membuat Kokolaka berhasil bukan semata inovasi lokal, tapi juga sinergi vertikal-horisontal. Pemerintah pusat, BKKBN, pemerintah daerah, tenaga kesehatan, hingga TNI dan organisasi masyarakat semua turut ambil bagian. Namun peran masyarakat tetap jadi episentrum.

Ini menunjukkan bahwa sinergi bukan sekadar jargon laporan tahunan. Di Jatirejo, sinergi hidup dan bekerja. Kolaborasi itu konkret: berupa sembako, pelatihan, data, tenaga, dan komitmen bersama. Semangat ini patut dijadikan cetak biru replikasi program di daerah lain---bukan hanya dari sisi teknis, tetapi juga dari cara membangun kepemimpinan komunitas.

Keberhasilan ini juga menjadi kritik bagi program nasional yang kerap menyeragamkan pendekatan. Padahal setiap daerah punya modal sosial dan kebutuhan spesifik. Yang diperlukan adalah kerangka fleksibel yang membuka ruang adaptasi, bukan instruksi kaku yang menghambat kreativitas lokal.

Penutup: Dari Kampung ke Kebijakan, Dari Statistik ke Martabat
Kampung KB Kokolaka telah menegaskan bahwa perjuangan melawan stunting bukan semata soal gizi, melainkan soal martabat manusia. Keberhasilan mereka bukan hasil sulap bantuan, melainkan proses panjang pemberdayaan, edukasi, dan kolaborasi.

Sebagaimana dikatakan Dwi Sayekti Kadarini, "Berkat pembinaan, pemberdayaan, dan bantuan beberapa dinas serta pemda... kami bisa menekan angka anak stunting, sehingga di Jatirejo saat ini zero stunting." Ini bukan akhir cerita, melainkan awal dari perubahan paradigma: pembangunan yang berangkat dari akar rumput, dan berbuah pada kualitas generasi. Wallahu a'lam. 

Daftar Pustaka

Safhira, Vidia Elfa. "Kampung KB Kokolaka Jatirejo Zero Stunting, Buktikan Program dari 'Akar Rumput' Ampuh Bangkitkan Kesejahteraan." Pikiran-Rakyat.com, 26 Juli 2025.

BKKBN. Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting Indonesia. Jakarta: BKKBN, 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun