Mohon tunggu...
Karmila Karmila
Karmila Karmila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memasak dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Kepercayaan Masyarakat terhadap Mandi Pantai pada Bulan Syafar sebagai Tanda Tolak Balak

22 Juni 2022   10:18 Diperbarui: 22 Juni 2022   10:40 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tradisi Kepercayaan Masyarakat Terhadap Mandi Pantai Pada Bulan Syafar Sebagai Tanda Tolak Balak Di Desa Rajatama Buleleng Bali
Karmila, 201104040021
Program Studi Sejarah Peradaban Islam
UIN KH Achamd Siddiq Jember
karmilaaa2002@gmail.com

Abstract
This study aims to explain how the process of implementing the tradition of community belief in coastal madi in syafar as a sign of rejecting balance in the village of Rajatama Buleleng Bali. This study provides an explanation of the process of implementing the community tradition of beach bathing in the month of syafar as a turning point in the village of Rajatama Buleleng Bali, explaining about the month of syafar, the conditions that are carried out during salametan in the month of syafar, the benefits of beach bathing and procedures for beach bathing and the conditions that need to be done when bathing the beach. This research uses a qualitative method with a case study approach (case study). 

Sources that can include interviews conducted by researchers, previous manuscripts such as journals, articles and so on. In technical data analysis, this research uses a case study approach by grouping data, reducing data that is not too important, and focusing on the title of the study and drawing conclusions. 

The results of this study can find out how the process of the community's belief tradition towards beach bathing in the month of syafar in Rajatama Village, Buleleng Bali.
Keywords: Tradition, Beach bath, Month of syafar, Rajatama .

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menejelaskan bagaimana proses pelaksanaan tradisi kepercayaan masyarakat terhadap madi pantai di bualan syafar sebagai tanda tolak balak di Desa Rajatama Buleleng Bali. 

Penelitian ini memberikan pemaparan mengenai proses terlaksana nya  tradisi kepercayaan masyarakat terhadap mandi pantai pada bulan syafar senbagai tolak balak di Desa Rajatama Buleleng Bali, menjelaskan mengenai bulan syafar, syarat-syarat yang dilakukan saat selametan di bulan syafar, manfaat dari mandi pantai serta tata cara mandi pantai serta syarat- syarat yang perlu di lakukan saat mandi pantai. 

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus ( case studies). Sumber yang di dapat yakni melalui wawancara yang dilakukan peneliti, naskah-naskah terdahulu seperti jurnal, artikel dan lain sebagainya. 

Dalam teknis analisis data penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan mengelompokkan data, menurangi data-data yang tidak terlalu penting, dan memfokuskan pada judul penelitian serta melakukan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini bisa mengetahui bagaiman  proses dari tradisi kepercayaan masyarakat terhadap mandi pantai pada bulan syafar di Desa Rajatama Buleleng Bali.

Kata Kunci : Tradisi, Mandi pantai, Bulan syafar, Rajatama

Pendahuluan
Sebelum islam masuk ke state, penduduk state menganut kepeercayaan agamid lizard Hindu, Budha, dan kepercayaan primitive (animism dan dinamika). Setelah datangnya islam, kepercayaan kuno principle mereka Yakini mungkin masih diingat dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari- hari. 

Seperti principle kita ketahui state merupakan negara principle kaya Kwa kebudayaan tradisi dan ritual-ritual agamid lizard worship satu tradisi tersebut yakni datangnya bulan Saphar principle dipercayai oleh Sebagian Umat Islam bahwa bulan Saphar merupakan bulan principle mendatangkan berbagai macam balak dan juga penyakit sehingga seluruh umat muslim harus memperingatinya karena didalam bulan Saphar terdapat sejarah islam principle terjadi di dalam bulan Saphar .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun