Mohon tunggu...
Karmani Soekarto
Karmani Soekarto Mohon Tunggu... Novelis - Data Pribadi

1. Universitas Brawijaya, Malang 2. School of Mnt Labora, Jakarta 3. VICO INDONESIA 1978~2001 4. Semberani Persada Oil 2005~2009

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mencermati Mega Gempa terhadap Bendungan

9 Maret 2018   07:11 Diperbarui: 9 Maret 2018   07:22 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melihat letak ketinggian bendungan Karang Kates dihubungkan dengan tulisan bpk Sutopo Purwo Nugroho aku mulai berpikir apakah bendungan tersebut mampu menahan goncangan gempa pada 7 SR, sehingga aku tulis tweet atas tweet bpk Sutopo PN sbb: Pak mo nanya Bendungan Karang Kates tertelak di Kab Malang di ketinggian 205 Mtr DPL yg dibangun dr pampasan perang. Kuatkah menahan goncangan spi 7 SR. Klo bend ini jebol bisa dibayangkan kota2 yg akan tersapu air bah spt Blitar, Tulungagung, Kediri. Apa yg hrs dilakukan Pemda?

Tweet tersebut blm mendapat tanggapan dari beliau dan mohon diingat tweet tsb agar tidak dianggap untuk menakut nakuti, aku kira wajar sebagai pertanyaan atas suatu pernyataan.

Bagi Kota Jakarta adalah wajar bila Gedung Bertingkat secara berkala mengadakan pelatihan evakuasi bila terjadi kebakaran bagi seluruh karyawan yang bekerja pada Gedung Bertingkat tsb maupun tamu yg datang pada saat pelatihan kebakaran yang melibatkan Pemadam Kebakaran dg sirene meraung raung datang di tempat pelatihan dengan catatan waktu tempuh, Kepolisian guna merekayasa lalin dan keamanan, Team Kesehatan; kalau saja kini ditambah dengan pengetahuan kegempaan dan penyelamatan diri dari gempa tentu wajar saja dari pada mereka yang tidak pernah berlatih sama sekali.

Tetapi bagaimana pelatihan terhadap penduduk yg demikian padat di sepanjang Daerah Aliran Sungai Brantas di Pemkab/Kot Blitar dengan ketinggian 167 M , Tulungagung dengan ketinggian 85 M, Kediri dengan ketinggian 68 M?

Dapat dipastikan bila bendungan jebol pada ketinggian 205 M tentu Air Bah akan menerjang apapun yang menjadi perintang pada sasaran daetah aliran sungai yang lebih rendah. Jangan sampai pameo semasa kecilku "Blitar dadi Latar, Tulungagung dadi Kedung, Kediri dadi Kali" Blitar menjadi datar seperti halaman, Tulungagung menjadi palung, Kediri menjadi sungai muncul lagi setelah 65 tahun tak kedengaran.

Sudah saatnya kini Pemda/Kot Blitar, Tulungagung dan Kediri memikirkan bagaimana kalau terjadi mega gempa sehingga mampu menjebol bendungan Karang Kates? Namanya buatan manusia tentu ada titik lemahnya thd bencana mega gempa yg entah kapan akan terjadi. Ingat kasus Lusi, Lumpur Sidoardjo yang tidak pernah terhenti menyembur.

Misalnya saja dimulai dengan memasukkan mata pelajaran tentang kegempaan pada sekolah dasar, memberikan pelatihan secara berkala tentang evakuasi bila terjadi banjir bandang spt halnya anak sekolah di negeri Sakura. Menjalin komunikasi dg pihak Bendungan Karang Kates bila terjadi gempa tentang keadaan bendungan bila terjadi kebocoran bendungan dengan memanfaatkan Tehnologi Informasi, dehingga masih tersedia waktu utk evakuasi .

Jangan saling menyalahkan bila mega gempa terjadi sementara Pemda/Kot belum siap menghadapi. Lebih baik terlambat berlatih menghadapi dampak mega gempa dari pada tidak berlatih sama sekali.

Kita bisa melihat contoh Walkot Bogor beberapa minggu lalu, yang memberikan halo halo terhadap ketinggian air di Pintu Air Katulampa terhadap penduduk di bantaran Sungai Ciliwung pada khususnya dan warga Jakarta pada umumnya bahwa diperkirakan 8 jam kemudian air akan menggenangi sebagian wilayah DKI. Foto Walkot Bogor tersebut sempat viral di medsos.

Sekali lagi kami minta agar tulisan ini tidak dianggap menakut nakuti warga terdampak, tetapi menjadikan pembelajaran kedepan yang lebih baik terhadap keberadaan seluruh bendungan di Indonesia mengingat letak Indonesia di jalur gempa. Semoga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun