Sebelumnya saya merasa unik dengan budaya Inemuri di Jepang. Kemarin saat jalan-jalan di search engine saya menemukan artikel di salah satu portal berita online judulnya membuat saya ingin mengklik dan tahu lebih lanjut tentang beritanya.Â
Judul beritanya Mengenal Pagpag Menu Favorit Warga Miskin Filipina yang Terbuat Dari Sampah.
Setelah itu saya berkeliling ingin tahu ulasannya lebih banyak di beberapa portal berita online.
Awal membaca artikel saya kaget, makanan terbuat dari sampah apa maksudnya?Â
Ternyata di Filipina diantaranya kawasan kumuh Tondo, Utara Manila ada makanan terutama daging yang berasal dari sampah terutama sampah sisa restoran, diambil lalu dicuci langkah selanjutnya dimasak dikenal dengan sebutan pagpag yang diterjemahkan sebagai makanan sampah atau ayam sampah. (erabaru.net)
Pagpag sebenarnya merupakan istilah yang digunakan untuk debu yang melekat pada pakaian atau karpet. Namun, masyarakat Dilipina juga menggunakan kata pagpag untuk menyebut daging yang dibuang lalu dibersihkan dan dimasak menjadi makanan murah. (cnnindonesia.com)
Pagpag dijual kembali ke masyarakat miskin di kawasan kumuh Manila. Bahkan pagpag menjadi makanan sehari-hari.Â
Pagpag jadi bisnis menguntungkan karena sampai ada pengepulnya segala sehingga pedagang lebih murah membeli pagpag dari pengepul.Â
Pemulung yang tidak jarang bersaing dengan kucing liar dan tikus mengumpulkan daging dari restoran atau supermarket yang berupa sisa atau daging kadaluarsa.Â
Setelah dikumpulkan dijual ke pengepul lalu dibeli oleh pedagang. Daging yang dibeli dicuci untuk menghilangkan kotoran yang melekat, dimasak biasanya dengan bumbu bararoma tajam, lalu dijual.Â
Daging yang akan dibuang kadang disemprot disinfektan tetapi bukan hal yang tidak mungkin patogen tetap ada yang menyebabkan beraneka macam penyakit bahkan kematian.Â