Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbanyak nomor empat di  dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk di Indonesia pada tahun 2017 melebihi 262 juta jiwa (tribunnews.com).  Seiring bertambahnya penduduk di Indonesia, maka kebutuhan manusia baik dalam hal primer, sekunder, maupun tersier akan semakin meningkat dari  waktu ke waktu.Â
Salah satu kebutuhan yang selalu meningkat adalah dalam  memenuhi fashion. Fashion merupakan suatu kebutuhan yang harus diperhatikan bagi seorang public figure, desainer, pengacara, orang kantoran, dan lain-lain. Bagi mereka menjaga penampilan itu dibutuhkan karena pekerjaan mereka mengharuskan untuk berpenampilan menarik.
Penduduk Indonesia didominasi oleh muslim dan dalam pemenuhan fashion juga didominasi oleh wanita. Hal inilah yang menyebabkan pemenuhan fashion dalam kerudung semakin meningkat setiap waktu. Disamping itu, wanita  lebih menyukai sesuatu yang praktis namun tetap elegan jika dilihat. Masalah tersebut dapat menjadi peluang terciptanya bisnis kerudung reversible. Kerudung reversible hadir untuk menjawab segala kegundahan yang terjadi pada kebanyakan wanita.
Kerudung reversible adalah  kerudung yang praktis digunakan dan terdapat dua sisi di dalam satu  kerudung. Jika seseorang ingin memakai dua kerudung yang berbeda dalam  satu hari, kerudung reversible adalah solusinya. Hal ini dapat menjadi peluang dengan menciptakan bisnis berupa kerudung reversible. Bisnis tersebut diberi nama Kavashawl.Â
Kavashawl akan memproduksi kerudung reversible, dimana pada satu kerudung terdapat satu sisi bermotif polos dan satu sisi  bermotif corak. Hal tersebut dapat menghemat pengeluaran pembeli.
Dalam  menjalankan suatu bisnis, munculnya hambatan adalah sesuatu yang dirasa sangat wajar. Tidak mungkin seseorang dalam menjalankan bisnisnya selalu mengalami keuntungan. Oleh karena itu, untuk mengurangi hambatan yang terjadi, Kavashawl menggunakan Business Model Canvas dalam mengembangkan bisnis kerudung reversiblenya.
Business Model Canvas terbagi menjadi 9 bagian, yaitu:
1. Customer Segments
Segmentasi pelanggan Kavashawl masuk ke dalam mass market, dimana fokus pada kebutuhan dan masalah sebagian besar seseorang sama. Sedangkan  target pasar yang dituju adalah wanita, baik kalangan pelajar,  mahasiswa, hingga pekerja. Hadirnya Kavashawl secara khusus menargetkan kepada wanita yang menyukai keindahan dan kemudahan dalam memakai kerudung.
2. Value Propositions
Proporsi nilai yang ditawarkan oleh Kavashawl adalah design, price, dan cost reduction. Pertama desain. Desain yang ditawarkan oleh Kavashawl yaitu unik, dimana satu kerudung terdiri daru dua sisi. Sisi pertama bermotif polos. Sisi kedua bermotif corak, dimana corak tersebut didesain sendiri oleh owner.Â
Walaupun terdiri dari dua sisi atau dapat digunakan bolak-balik, kerudung tersebut tetap ringan jika digunakan karena menggunakan bahan cotton import. Cotton import adalah bahan yang dijamin kualitasnya dan menyerap keringat saat digunakan sehingga seseorang yang memakainya tidak merasa kepanasan.Â
Kedua harga. Harga yang ditawarkan Kavashwal terjangkau dibanding kompetitor. Dengan harga yang terjangkau, pembeli dapat sekaligus mendapatkan dua model dalam satu kerudungnya. Ketiga cost reduction. Dengan membeli Kavashawl, pembeli tidak perlu mengeluarkan uang  berlebih untuk mendapatkan kerudung polos dan kerudung bermotif. Hanya dengan satu kerudung, pembeli dapat memperoleh dua sisi kerudung yang cantik dan menarik.
3. Channels
Channels yang dilakukan oleh Kavashawl terdiri dari 5 tahapan. Pertama adalah awareness. Awareness dilakukan untuk meningkatkan brand awareness kepada masyarakat dengan cara media sosial dan words of mouth.  Kedua adalah melakukan evaluasi terhadap desain, produksi, packaging, pemesanan, pemasaran, keuangan yang dilakukan Kavashawl untuk  meminimalisir kesalahan yang terjadi. Ketiga adalah purchase. Pembelian Kavashawl dapat dilakukan online pada  instagram maupun shopee.Â
Keempat yaitu dalam pengiriman barang,  Kavashawl bekerjasama dengan agen pengiriman seperti JNE agar barang  tersebut dapat sampai di rumah pelanggan dengan tepat waktu. Kelima  adalah after sales. Kavashawl memberikan garansi selama 3 hari  apabila barang yang diberikan terdapat cacat produksi yang merupakan  kesalahan penjual.
4. Customer Relationship
Hubungan dengan pelanggan tidak terhenti sampai barang dibeli dan dikirim. Penjual berharap dapat keep in touch dengan pelanggan terkait promo, pemberitahuan model baru, testimoni, saran, maupun kritik. Hal ini disebut personal assistance,  yang mana nantinya dilakukan melalui personal kontak seperti line  maupun media sosial seperti instagram. Kemudian Kavashawl menerapkan co creation, dimana Kavashawl akan meminta kepada pelanggannya mengenai testimoni  saat menggunakan kerudung dari Kavashawl sebagai bahan evaluasi dan  kepercayaan bahwa Kavashawl adalah bisnis yang jujur.
5. Revenue Streams
Kavashawl menetapkan harga kerudung menggunakan sistem fixed menu pricing, sehingga pembeli tidak dapat melakukan tawar menawar.
6. Key Activities
Untuk menunjang tujuan bisnisnya, Kavashawl memiliki serangkaian aktivitas. Pertama adalah production. Kavashawl memperoleh bahan cotton import dengan membelinya dari pabrik. Kemudian mendesain dan mencetak sendiri motif yang akan digunakan  dengan mesin pencetak khusus. Setelah itu, kerudung tersebut dijahit  pada bagian pinggirnya menggunakan mesin obras untuk mempercantik tampilan kerudung tersebut. Kedua adalah marketing.Â
Digunakan untuk meningkatkan brand awareness dengan memperkenalkan value propositions. Ketiga adalah selling. Kavashawl hanya menjual barangnya melalui online seperti instagram dan shopee. Keempat adalah distribution. Berkaitan dengan distribusi dari barang mentah menjadi barang siap pakai dan siap dikirimkan kepada pembeli.Â
Kelima adalah financing and accounting.  Aktivitas tersebut sangat penting dalam pencatatan laporan masuk maupun  keluar, sehingga keuntungan atau kerugian yang diperoleh Kavashawl dapat tertera secara jelas.
7. Key Resources
Dalam menjalankan aktivitasnya, Kavashawl membutuhkan sumber daya untuk menunjang tujuan bisnisnya, yaitu:
- Sumber  Daya Manusia: salah satu kebutuhan sumber daya yang dibutuhkan Kavashawl adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia adalah  orang-orang yang membantu mensukseskan Kavashawl dalam menciptakan  barang dengan kualitas unggul sehingga bisa dinikmati oleh pembelinya. Tanpa sumber daya manusia yang berkompeten, maka Kavashawl tidak akan  dapat memenuhi permintaan pasar yang ada.
- Sumber Intelektual: pihak internal Kavashawl melakukan brainstorming ide produk, kemampuan desain tampilan kerudung, dan melakukan riset. Kemudian Kavashawl melakukan loyal customer, dimana membantu menjaring konsumen lain dalam hal pengembangan produk lebih jauh.
- Sumber  Keuangan: modal merupakan peranan penting dalam menjalankan ide bisnis. Modal yang digunakan dalam mengembangkan bisnis Kavashawl adalah berupa tabungan owner dan dibantu oleh keluarga.
- Sumber Fisik: sumber fisik yang dibutuhkan oleh Kavashawl dalam mengembangkan bisnisnya berupa perlengkapan dan peralatan seperti bahan kerudung (cotton  import), benang, mesin pencetak, mesin jahit, mesin obras, pemotong  kain, pewarna kain, dan lain-lain.
8. Key Partners
Partner yang bekerja sama dengan Kavashawl adalah pabrik kain, vendor packaging, agen pengiriman, dan endorsement. Kavashawl bekerja sama dengan pabrik kain untuk mendapatkan bahan utama  dalam pembuatan kerudung. Pabrik tersebut dipilih berdasarkan kemampuannya dalam menghasilkan kain-kain yang unggul.Â
Kavashawl bekerja  sama dengan vendor packaging untuk mendapatkan pengemasan barang yang  rapih sebelum dikirim kepada pembeli. Pengemasan yang rapih membuat  pembeli lebih tertarik dalam pembelian barang karena dianggap tidak  main-main dalam berjualan. Kavashawl bekerja sama dengan agen pengiriman seperti JNE karena bisnis yang dijalankan melalui online, sehingga dalam pengiriman barang tersebut akan lebih mudah dan sampai tepat waktu kepada pembelinya.Â
Kavashawl melakukan endorsement dengan seseorang yang memang sudah memiliki popularitas, sehingga endorsement diharapkan dapat menunjang penjualan dan pendapatan yang diperoleh Kavashawl.
9. Cost Structure
Pengeluaran  yang dibutuh Kavashawl dalam menjalani bisnisnya adalah biaya produksi, biaya pemasaran, biaya distribusi, dan gaji karyawan. Biaya produksi  dibutuhkan untuk membeli berbagai macam perlengkapan dan peralatan yang menunjang terciptanya kerudung Kavashawl yang indah. Biaya pemasaran dibutuhkan untuk meningkatkan brand awareness melalui endorsement dan pengenalan akun media sosial Kavashawl. Kavashawl juga berharap seiring berkembangnya waktu dapat mengembangkan penjualan melalui website resmi Kavashawl.Â
Biaya distribusi pengiriman barang kepada pembeli ditanggung oleh pembeli itu sendiri. Terakhir gaji karyawan. Kavashawl tidak dapat menjalankan bisnisnya tanpa bantuan dari orang-orang. Oleh karena itu, Kavashawl berhak memberikan gaji kepada seseorang yang telah berkontribusi untuk Kavashawl.
Jadi, Kavashawl adalah bisnis kerudung reversible, dimana satu kerudung terdiri dari satu sisi bermotif polos dan satu sisi bermotif corak. Kavashawl cocok digunakan bagi semua kalangan wanita  mulai dari pelajar, mahasiswa, atau pekerja.Â
Wanita yang menginginkan memakai dua kerudung berbeda dalam satu hari, Kavashawl adalah solusinya. Kerudung reversible praktis digunakan, memiliki  bahan cotton import yang tidak panas dan tidak berat apabila digunakan, serta harga yang ditawarkannya pun terjangkau.