Mudik memang menjadi tradisi seluruh masyarakat muslim di Indonesia. Mudik menjadi kegiatan yang spesial dan menjadi hal yang dinanti-nanti oleh jutaan orang di tanah perantauan. Bertemu orang tersayang di kampung halaman adalah momen yang paling indah dan dinanti ketika Hari Raya tiba. Namun, di tahun 2025 ini terasa sangat berbeda dengan lebaran tahun-tahun sebelumnya. Sebenarnya apa yang menjadi penyebabnya? Yuk, kita simak bareng-bareng !!
Menurut hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik Lebaran 2025 diproyeksikan hanya sekitar 146,48 juta orang, turun 24,4 persen dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 193,6 juta orang. Artinya, ada sekitar 46,4 juta warga yang diperkirakan tidak melakukan perjalanan mudik pada 2025.
"Benar, besaran potensi pergerakan masyarakat saat mudik lebaran tahun ini (2025) mengalami penurunan dibanding tahun lalu," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Budi Rahardjo, Sabtu (22/03), seperti dilansir dari kantor berita Antara.
Berdasarkan data 10 tahun terakhir dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memproyeksikan bahwa terjadi kenaikan yang signifikan dari proyeksi jumlah pemudik.
Pada 2020 dan 2021, jumlah pemudik mengalami penurunan yang sangat drastis bahkan tak sampai dua juta orang karena pemerintah melarang untuk  mudik selama pandemi Covid-19. Namun, angkanya melonjak menjadi 85,5 juta pada 2022 saat mudik diperbolehkan oleh pemerintah.
Jumlahnya melonjak menjadi 123, 8 juta pada 2023 dan 193,6 juta pada 2024. Yang mengagetkan, jumlah pemudik berkurang hingga 47,12 juta orang pada tahun ini.
Ternyata memang benar adanya bahwa bukan hanya sebuah angka pada data dan juga bukan sekedar perasaan semata bahwa lebaran tahun ini terasa berbeda. Sanak saudara yang tinggal di perantauan bukan tanpa alasan mereka banyak yang tidak mudik ke kampung halaman. Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang mengungkapkan lima alasan utama berkurangnya pemudik Lebaran 2025.
Pertama, jarak libur Natal dan tahun baru dengan Idul Fitri kali ini sangat berdekatan.
Kedua, beliau melihat ada pengaruh dari kondisi ekonomi Indonesia. Beliau menilai banyak masyarakat memilih berhemat, terlebih mesti menyiapkan biaya untuk tahun ajaran baru dalam beberapa bulan ke depan.
Ketiga, saat ini tengah marak kasus pemutusan hubungan kerja (PHK).Â