Proyeksi pembangunan infrastruktur, dimana Pulau Jawa terhubung oleh Jalan Tol, sebagaimana yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo mulai mendekati kenyataan. Beberapa ruas telah diresmikan oleh Presiden, dan telah dioperasikan untuk kendaraan umum.
Hal itu seperti jalan tol segmen Kartasura-Sragen di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, telah diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo, Minggu (15/7).
Dengan adanya jalan tol ini, perjalanan Solo ke Sragen yang sebelumnya ditempuh selama 1 jam, kini tinggal 30 menit saja. Ruas Solo-Sragen ini merupakan bagian dari Jalan Tol Solo-Ngawi yang akan selesai pada akhir tahun ini.
Hal ini akan mempercepat pergerakan arus barang dan orang untuk aktivitas ekonomi dan sosial. Dengan begitu, akan berdampak positif pada efisiensi transportasi dan logistik.
Di sisi lain, keberadaan jalan tol ini juga akan berdampak positif pada wilayah yang dilewatinya. Jalan tol akan mendorong pertumbuhan ekonomi pada kabupaten-kabupaten atau kota, mulai dari Solo hingga Ngawi. Hal itu karena akses ke kota-kota besar, seperti Semarang dan Surabaya, semakin mudah dan lancar.
Pada peresmian itu, Presiden berpesan kepada pengelola jalan tol untuk tetap berpihak kepada rakyat kecil dalam menyelenggarakan jalan tersebut. Presiden meminta agar setiap rest-area sepanjang tol bisa dimanfaatkan sebagai tempat usaha bagi masyarakat, terutama sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Presiden Jokowi melarang rest-area diisi oleh brand-brand internasional, seperti Mcdonald, KFC, atau Starbuck. Namun harus diisi dengan usaha lokal, misalnya sate, soto, atau bakso.
Pelarangan itu bukan karena sikap anti-asing yang chauvinistik. Melainkan sebuah bentuk keberpihakkan Presiden Jokowi kepada usaha kecil dalam negeri.
Peresmian tol dan arahan soal rest area semakin menegaskan keberpihakkan Presiden Jokowi pada rakyat Indonesia. Slogan 'kerja' terbukti tidak hanya mampir di meja saja, Â melainkan diwujudkan untuk kemaslahatan masyarakat secara luas.