Mohon tunggu...
Kanzi Pratama A.N
Kanzi Pratama A.N Mohon Tunggu... Lainnya - Salam hangat.

Jadikan membaca dan menulis sebagai budaya kaum intelektual dalam berpikir dan bertindak!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Instrumen Politik Luar Negeri: Diplomasi hingga Peperangan

19 Oktober 2021   07:00 Diperbarui: 19 Oktober 2021   07:03 2753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Instrumen politik luar negeri merupakan wahana/cara/sarana/alat dalam melaksanakan keputusan bidang politik luar negeri agar dapat berfungsi maksimal guna mencapai tujuan akhir. Instrumen yang terkandung dapat bersifat damai (peaceful instrument) maupun bersifat kekerasan tinggi (violent instrument). Instrumen politik luar negeri dapat berwujud diplomasi, tindakan ekonomi, propaganda, intervensi, perang dan senjata.

Diplomasi diartikan sebagai seni, teknik atau cara yang dimanfaatkan dalam melakukan perundingan dengan wakil-wakil negara lain untuk memperjuangkan suatu kebijakan, mengamankan dan melindungi kepentingan nasional. Fungsi utama diplomasi adalah melakukan negosiasi atau perundingan, observasi dan perlindungan.

 Tugas pokok utama diplomat adalah meniadakan suatu keadaan yang merugikan kepentingan nasional; mempertahankan keadaan yang menguntungkan kepentingan nasional; menegakkan keadaan yang diperlukan demi kepentingan nasional. Fungsi diplomat dalam kondisi tawar menawar diplomat memiliki fungsi yaitu : memberi perlindungan warga negara meliputi perlindungan terhadap kehidupan dan memajukan kepentingan warga negara di dalam dan luar negeri; perwakilan simbolis diplomat sebagai representasi simbolis terlihat aktif dalam peristiwa-peristiwa sosial yang berhubungan dengan kelompok tempatnya bertugas dan menghadiri setiap peristiwa yang berhubungan; memperoleh informasi sebagai input kebijakan luar negeri melalui cara-cara terselubung. 

Cara-cara itu merupakan tugas terpenting. Para perumus kebijakan perlu mendapat informasi yang akurat supaya memperoleh kesesuaian maksimum antara keadaan lingkungan objektif dengan image pembuat keputusan; memberi nasihat dan membuat kebijakan yang menyeluruh bagi para perumus sasaran dan rencana tindakan sehingga sumbangan diplomat dalam proses pembuatan kebijakan ditentukan oleh kemampuannya mengintepretasikan dan menilai kondisi negara tempat ditugaskan. 

Dalam melakukan diplomasi terdapat beberapa bentuk yaitu : old diplomacy (diplomasi tertutup); diplomasi terbuka; diplomasi pertemuan puncak; diplomasi multilateral; multi-track diplomacy; diplomasi kekerasan (coercive diplomacy); preventive diplomacy; diplomasi perjuangan. Pada banyak kasus negosiasi dua negara atau lebih dimaksudkan untuk saling mengubah tujuan dan kebijakan masing-masing negara dalam beberapa isu kontroversial. Negosiasi dapat bermakna pula efek samping, maka diperlukan tawar menawar dan usaha-usaha guna menjamin persetujuan. Dalam menjelaskan negosiasi perlu dijelaskan juga tujuan komunikasi diplomatik. 

Proses negosiasi formal secara sistematis terbagi menjadi lima bagian yaitu : pertemuan terbuka-tertutup; pertemuan bilateral-multilateral; ketegangan/situasi krisis maupun keadaan normal; ketersediaan waktu; peranan peserta dan perantara. Proses negosiasi dibagi dalam dua lingkup besar yaitu mempersiapkan aturan main :  menentukan tempat dan pihak-pihak serta jumlah delegasi, bahasa-tempat duduk dan pemberitaan pers; membahas perundingan yaitu pengambilan posisi, pengetengahan tuntutan/kondisi dan isyarat/simbolis. Hasil yang memungkinkan timbul setelah negosiasi adalah : pakta/persetujuan; penangguhan perundingan; mengakhiri perundingan dan meninggalkan masalah yang tidak dapat terselesaikan. 

Tujuan komunikasi diplomatik memiliki tujuan yaitu : memperoleh informasi maksud dan rencana dari pihak lawan; menyatakan maksud dan rencana sendiri kepada pihak lawan; menguji kesungguhan pihak lawan dalam mencari kesepakatan; meyakinkan pihak lawan mengenai kegunaan atau urgensi dari suatu kesepakatan; mengulur waktu untuk memperoleh hasil yang lebih menguntungkan; untuk melakukan propaganda. Dalam mendukung keberhasilan diplomasi terdapat beragam faktor : objek perlindungan; unsur personel; waktu perundingan; lokasi perundingan.

Usaha untuk memengaruhi tingkah laku tindakan dan tujuan negara melalui tawar menawar diplomatik dapat menjadi lebih kompleks jika ada perbedaan tujuan mendasar. Pada kondisi ini penyelesaian perlu dilakukan dalam dua tahap yaitu : salah satu pihak harus membuat pihak lain berkeinginan membuat suatu persetujuan.salah satu pihak berupaya meyakinkan pihak lain untuk menyetujui kesepakatan dibandingkan mengedepankan status quo; setelah tercapai persetujuan, kedua pihak perlu merundingkan ketentuan-ketentuan khusus yang dipakai dalam persetujuan akhir.

Tindakan ekonomi lebih banyak mengandalkan kekuatan yang nyata dalam bentuk modal dan sumber daya ekonomi. Kriteria tindakan ekonomi dalam instrumen adalah melalui cara positif maupun negatif yaitu memaksa negara lain untuk menyerahkan konsensi ataupun kesepakatan formula ekonomi politik; memperkokoh posisi politik negara sendiri dan/atau melemahkan posisi negara lain; ekspansi kawasan atas kepentingan nasional atau kawasan yang berpengaruh terhadap negara lain. 

Dalam perjalanannya tindakan ekonomi dipengaruhi oleh : sifat kebijakan khusus tindakan ekonomi berupa imbalan, hukuman dan ancaman; jenis/ ekonomi untuk tindakan yang diambil; komponen partai yang terlibat tindakan ekonomi; kedekatan ideologis dan militer. Perlu diingat bahwa tujuan bantuan ekonomi adalah mempertahankan negara penerima bantuan sebagai sekutu (politik); memperbaiki atau mengubah orientasi politik negara penerima bantuan; mencegah negara penerima bantuan menjadi sekutu lawan.

Propaganda merupakan penerangan (pendapat, paham dan lain-lain) yang dapat menjadi kebenaran/kekeliruan yang dikembangkan dengan tujuan meyakinkan pihak lain untuk menganut sikap, arah dan keyakinan tertentu. Bentuk-bentuk komunikasi yang ditujukan guna menanamkan gagasan, informasi dan imajinasi ke dalam pikiran manusia yang memacu pemikiran, emosi dan tindakan pihak lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun