Menurut William Ebenstein tiga isme/paham yang mendunia adalah kapitalisme; sosialisme; komunisme; fasisme. Pertama, Ebenstein menyebut kapitalisme sebagai sistem sosial yang menyeluruh dan lebih dari sekedar sistem perekonomian. Ebenstein menjelaskan bahwa sistem kapitalis berkembang di Inggris pada abad ke-18 Masehi dan menyebar luas ke kawasan Eropa Barat laut dan Amerika Utara.Â
Fenomena intervensi negara terhadap sistem pasar dan tanggungjawab pemerintah dalam masalah kesejahteraan sosial dan ekonomi merupakan indikasi transformasi kapitalisme yang berusaha menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan sosial dan ekonomi.Â
Hal ini mendasari timbulnya walfare state (negara kemakmuran) yang disebut Ebenstein sebagai perekonomian campuran yang mengelaborasi milik swasta untuk bertanggungjawab terhadap kemakmuran sosial. Kedua, Ebenstein dalam buku Isme-Isme Dewasa Ini menjelaskan
"Sosialisme, berarti cinta kasih, kerjasama, dan persaudaraan
dalam setiap masalah kemanusiaan merupakan satu-satunya
perwujudan dari iman Kristiani. Saya sungguh yakin apakah
orang itu tahu atau tidak, mereka yang setuju dan menerima
persaingan dan pertarungan satu dengan yang lain sebagai
jalan untuk memperoleh roti setiap hari, sungguh melakukan
penghianatan dan tidak menjalankan kehendak Allah."
Sosialisme dalam demokrasi memiliki tujuan mewujudkan demokrasi dengan perluasan prinsip-prinsip bersifat politis dan non-politis. Untuk itu sosialis memiliki beberapa pandangan yaitu menolak terminologi ploretariat yang menjadi bagian dari komunisme; kepemilikan alat-alat produksi harus diusahakan secara perlahan oleh negara; sosialis menuntu pendirian umum yang demokratis bahwa pencabutan hak milik warga negara wajib melalui proses hukum dan wajib mendapat kompensasi; dan menolak bahwa demokrasi hanya liberalis-kapitalis dan komunisme.Â