Mohon tunggu...
Kanopi FEBUI
Kanopi FEBUI Mohon Tunggu... Jurnalis - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UI

Kanopi FEBUI adalah organisasi yang mengkhususkan diri pada kajian, diskusi, serta penelitian, dan mengambil topik pada permasalahan ekonomi dan sosial di Indonesia secara makro. Selain itu, Kanopi FEBUI juga memiliki fungsi sebagai himpunan mahasiswa untuk mahasiswa program studi S1 Ilmu Ekonomi dimana seluruh mahasiswa ilmu ekonomi merupakan anggota Kanopi FEBUI.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Konspirator Bumi Manusia: Bentuk Modernisasi Kesesatan Kontemporer

5 September 2021   20:04 Diperbarui: 5 September 2021   20:11 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentunya, kita sendiri pernah melihat teman dekat, kerabat atau bahkan sanak saudara kita yang memiliki kepercayaan amat besar terhadap teori konspirasi yang bagi kita hanya bahan lelucon. Senda gurau yang kita rasakan ketika membaca konspirasi, ditanggapi oleh mereka sebagai kebenaran mutlak yang ditutupi oknum penguasa maupun makhluk asing yang berniat jahat. 

Pada mulanya, kepercayaan terhadap hal-hal berbau misterius ini bukanlah sesuatu yang merugikan masyarakat secara material sehingga tidak ditanggapi dengan urgensi yang tinggi. Akan tetapi, di tengah era polarisasi politik dan munculnya pandemi COVID-19, konspirasi menjadi senjata yang amat membahayakan keselamatan sesama masyarakat. 

Pekik Sepasang Mata Bola

"Saya memperkirakan bahwa dalam 12 hari ke depan, banyak orang di negara kita akan mati," tulis Cleveland Grover Meredith Jr. Tulisan tersebut muncul sehari setelah ia tiba di Washington DC mengendarai truk berisi senjata untuk menghentikan pelantikan Presiden terpilih Joe Biden. 

Perilaku ekstremis yang ditunjukkan Grover merupakan buah dari polarisasi politik yang terjadi di Amerika Serikat. Hal ini bisa terjadi akibat teori konspirasi mengenai kecurangan pemilu yang disebarkan oleh Presiden Amerika Serikat sebelumnya, Donald J. Trump. 

Sekilas, kepercayaan terhadap suatu hal memang merupakan hak setiap orang, namun perilaku membahayakan akibat kepercayaan tersebut menjadi eksternalitas negatif yang dirasakan oleh seluruh kalangan masyarakat. 

Kasus Grover hanya merupakan satu dari sekian dampak buruk konspirasi. Dalam skala yang lebih besar, salah satu konspirasi yang menjadi sorotan dunia adalah perilaku menentang vaksinasi dan penggunaan masker dengan menggunakan embel-embel 'Hak Asasi Manusia (HAM)' dan 'kebebasan'. 

Padahal, apabila mereka mengikuti kaidah awam dan protokol kesehatan selama pandemi, penyebaran kasus COVID-19 dapat jauh berkurang dengan perkiraan pengurangan resiko sebesar 70% dari kondisi tidak menggunakan masker (WHO, Chu et al.). 

Secara sosial, perilaku mereka memang terlihat tidak masuk akal, namun adakah dampak atau penjelasan rasional dari kepercayaan mereka terhadap interaksi material mereka di bidang ekonomi misalnya?

Sekelompok peneliti berupaya untuk menguak dampak dari kepercayaan terhadap teori konspirasi terhadap proses pengambilan keputusan dalam bidang keuangan melalui sebuah permainan game-theory bernama money request game atau permainan meminta uang. 

Dalam permainan ini, subjek dibagi berpasangan dua, yaitu pemain 01 yang terpapar teori konspirasi dan pemain 02 yang merupakan kebalikannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun