Mohon tunggu...
Kanopi FEBUI
Kanopi FEBUI Mohon Tunggu... Jurnalis - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UI

Kanopi FEBUI adalah organisasi yang mengkhususkan diri pada kajian, diskusi, serta penelitian, dan mengambil topik pada permasalahan ekonomi dan sosial di Indonesia secara makro. Selain itu, Kanopi FEBUI juga memiliki fungsi sebagai himpunan mahasiswa untuk mahasiswa program studi S1 Ilmu Ekonomi dimana seluruh mahasiswa ilmu ekonomi merupakan anggota Kanopi FEBUI.

Selanjutnya

Tutup

Money

Status IKM: Mengekang atau Memberdayakan?

19 Juli 2019   18:59 Diperbarui: 19 Juli 2019   20:41 1303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perlunya izin bekerja memang menciptakan hambatan masuk yang mengurangi penawaran tenaga kerja pada profesi terkait, sehingga meningkatkan biaya dan menurunkan jumlah orang yang bekerja. Hal ini menguntungkan para pekerja lama yang menerima upah lebih tinggi, sementara merugikan calon pekerja dan konsumen.

Namun, mencegah para penipu dan para orang bodong dari memasuki suatu profesi dapat meningkatkan kualitas bagi para penerima jasa (Kleiner, 2000). Adanya persyaratan masuk dapat menjamin kualitas dari jasa berlisensi, sehingga mengurangi ketidakpastian konsumen dan meningkatkan permintaan mereka. 

Apabila orang-orang tidak yakin atas kemampuan dokter mereka, mereka dapat saja lebih memilih berobat sendiri alih-alih mendapat dokter yang berpotensi melakukan malpraktik. Selain itu, kualitas jasa yang buruk dapat merugikan tidak hanya pekerja atau majikannya, tetapi juga merugikan masyarakat. Seorang pilot yang tidak kompeten dapat memicu kecelakaan pesawat yang tidak hanya merugikan dirinya atau maskapainya, tetapi juga penumpangnya.

Justifikasi resmi terhadap perbedaan status IKM agak sedikit berbeda, tetapi alur pemikiran yang sama dapat digunakan untuk menganalisisnya. Menurut esai akademik RUU Keanggotaan IKM FEB UI, perbedaan hak yang dikenakan antara Anggota Aktif dan Biasa bertujuan untuk mewujudkan asas keadilan. Sebab seorang Anggota Aktif telah mengikuti dan lulus dari seluruh rangkaian kegiatan POMB, maka "mereka pantas mendapat hak lebih dibandingkan Anggota Biasa."

Mengingat POMB berfungsi untuk mengorientasikan mahasiswa baru dan membantu mereka memahami aturan yang berlaku, maka Anggota Biasa yang tidak lulus dapat dianggap belum siap menghadapi lingkungan kampus, atau akan menaati nilai dan norma di dalamnya. 

Hal ini dapat membahayakan Lembaga Kemahasiswaan yang mengangkat mereka sebagai fungsionaris atau pengurus inti kegiatan. Dengan itu, membedakan dan melarang para "bibit buruk" tersebut dapat menjaga kualitas orang-orang yang akan menjabat posisi penting, dan beserta itu, kinerja dan nama baik Lembaga Kemahasiswaan.

Bias dalam Batasan

Akan tetapi, apa akibatnya jika proses dan persyaratan lisensi itu berlebihan, atau tidak relevan dengan kinerja para pekerja? Arsitek yang paham tentang bangunan purbakala dan ahli tata rias yang bisa menata gaya rambut kuno memang keren, tetapi keahlian mereka berlebihan dari apa yang diminta konsumen rata-rata. 

Selain standar kompetensi minimal yang terlalu tinggi dari apa yang dibutuhkan masyarakat, beberapa izin bekerja juga memiliki persyaratan kependudukan atau "kelakuan baik" yang tidak berkaitan dengan kualitas jasa calon pegawai. 

May (1995) membahas bagaimana komponen karakter menghambat mantan narapidana dari mendapatkan lisensi, bahkan ketika kejahatan yang mereka lakukan tidak terkait secara langsung dengan pekerjaan mereka. Para pekerja lama sendiri memiliki insentif untuk memperketat persyaratan masuk melalui badan lisensi atau lobi politik, sebab semakin ketat persyaratan, semakin sedikit orang baru yang masuk.

Hubungan tersebut menjelaskan mengapa jumlah Anggota Aktif berkurang drastis pada angkatan 2018 FEB UI. Seperti yang dapat dilihat dalam grafik di bawah, mahasiswa berstatus IKM Aktif turun dari 707 orang pada angkatan 2017 menjadi 558 orang pada angkatan 2018, padahal jumlah mahasiswa baru selalu meningkat dari angkatan ke angkatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun