Mohon tunggu...
Kanopi FEBUI
Kanopi FEBUI Mohon Tunggu... Jurnalis - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UI

Kanopi FEBUI adalah organisasi yang mengkhususkan diri pada kajian, diskusi, serta penelitian, dan mengambil topik pada permasalahan ekonomi dan sosial di Indonesia secara makro. Selain itu, Kanopi FEBUI juga memiliki fungsi sebagai himpunan mahasiswa untuk mahasiswa program studi S1 Ilmu Ekonomi dimana seluruh mahasiswa ilmu ekonomi merupakan anggota Kanopi FEBUI.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Economics of E-Sport: Mengubah Pandangan terhadap Games

19 April 2019   19:54 Diperbarui: 21 April 2019   01:35 4136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jumlah hadiah yang besar dan kenaikan hadiah bagi pemenang kompetisi eSport ini membuat para orang tua yang memiliki anak yang meminati games mendukung hobi anak mereka serta menyewakan mentor atau pelatih untuk mengajarkan anak mereka.

Beberapa dari mereka bahkan tidak ragu untuk mengeluarkan uang hingga $50  per jam agar anak mereka dapat bermain games dengan baik.

Mereka ingin dengan minat dan hobi pada dunia gaming yang anak mereka miliki,  anak mereka kelak dapat menjadi seorang Professional Gamers yang sukses dan tidak hanya dapat berlaga pada kompetisi dan turnamen eSport tingkat negara atau regional, namun juga internasional dan memenangkan kompetisi bergengsi tersebut serta membawa pulang hadiah dengan nominal yang fantastis.

Trickle-down Effect pada eSport
Alasan lain yang mendukung keputusan orang tua untuk mendorong anaknya bermain games serta berkompetisi pada dunia games dan eSport saat ini adalah perkembangan eSport yang saat ini yang sangat pesat memberikan pengaruh layaknya air yang menetes ke bawah atau trickle-down effect bagi para pemainnya.

Artinya, perkembangan eSport saat ini memberikan dampak terhadap kesejahteraan para pemainnya.

Hal ini dapat kita lihat ketika perkembangan eSport saat ini memberikan dampak terhadap kesehatan para pemainnya. Professional gamers saat ini yang menjadi atlet eSport diberikan treatment khusus dalam hal kesehatan fisik dan mental.

Sebagai contoh, asosiasi eSport asal Seoul, Korea Selatan, yaitu Gen.G , memberikan para pemainnya fasilitas berupa  training room, gym, lounge, dokter umum, ahli gizi, bahkan psikolog untuk menyejahterakan pemainnya.

Hal ini dilakukan agar para pemain dapat menjaga kesehatan fisik dan mental yang tentu saja berpengaruh terhadap kemenangan dalam pertandingan.

Selain dampak kesehatan, penghasilan yang besar dari seorang professional gamers saat ini membuktikan bahwa perkembangan eSport berdampak besar terhadap karir seorang gamers. Penghasilan yang besar dari pemain eSport ternyata tidak hanya berasal dari gaji dan hadiah turnamen ataupun kompetisi yang diikutinya, melainkan juga dari berbagai hal.

Misalnya, saat ini terdapat banyak gamers yang mempunyai channel di Youtube, Twitch dan di berbagai platform lainnya. Mereka memanfaatkan media platform tersebut untuk memperoleh penghasilan tambahan dengan cara mengunggah video dan live-streaming saat mereka bermain games ataupun berkompetisi pada turnamen eSport dan kemudian mendapatkan adsense dari mengunggah video tersebut.

Contohnya seperti pemain game Fortnite, Tyler 'Ninja' yang menjadi streamer nomor satu di Twitch dengan penghasilan $10 juta pada tahun 2018, dimana 70 persen dari total pendapatannya tersebut berasal dari streaming game Fortnite di Twitch dan Youtube.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun