Mohon tunggu...
Kanita Kairina
Kanita Kairina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya adalah mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Puskesmas, Lebih Mengutamakan Preventif atau Promotif?

30 Juni 2022   23:58 Diperbarui: 1 Juli 2022   00:15 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puskesmas atau Pusat Kesehatan Masyarakat merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan kesehatan perseorangan di tingkat pertama yang berfokus pada upaya preventif dan promotif. Selain memberikan pelayanan kepada masyarakat, puskesmas juga merupakan organisasi kesehatan fungsional yang menjadi pusat pengembangan kesehatan masyarakat sekaligus memberikan binaan mengenai aspek kesehatan.

Dalam melaksanan tugasnya, puskesmas menyelenggarakan dua fungsi utama yaitu UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) yang bertugas memelihara, meningkatkan, mencegah, dan menanggulangi masalah kesehatan di tingkat keluarga, kelompok, dan masyarakat serta UKP (Upaya Kesehatan Perseorangan) yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan, dan pengurangan penderitaan akibat suatu penyakit perseorangan.

Meski begitu, masyarakat banyak mengeluhkan bagaimana lambannya pelayanan di beberapa puskesmas. Masyarakat menilai beberapa puskesmas kekurangan dokter yang menyebabkan tenaga yang bekerja di sana tak lagi mampu melayani banyaknya warga yang berobat.

Menurut Bapekko (Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya, Eri Cahyadi, di puskesmas hanya ada 264 dokter yang terbagi di 21 puskesmas rawat inap dan 63 puskesmas non-rawat inap. Yang artinya, hanya ada lima dokter di setiap puskesmas rawat inap dan tiga dokter di setiap puskesmas non-rawat inap. Jika mengacu pada standar pelayanan, satu Puskesmas hanya mampu melayani setidaknya 34 ribu jiwa. Sementara banyak wilayah yang warganya mencapai ratusan ribu jiwa.

Selain kurangnya unit puskesmas dan dokter di beberapa wilayah, ditemukan pelanggaran dan penyalahgunaan seperti dokter yang dating telat tetapi pulang lebih awal, sampai mobil ambulance yang kerap digunakan dokter sebagai mobil pribadi. Pasien yang berasal dari keluarga miskin juga kerap dipersulit administrasinya ketika ingin mendapatkan pelayanan secara gratis. Ini yang memicu terjadinya kekurangan pelayanan di banyak puskesmas  dan berdampak pada banyaknya pasien yang terlantar.

Puskesmas yang tugasnya menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan kesehatan perseorangan di tingkat pertama baik dengan tindakan preventif maupun promotif, realisasinya hanya cenderung berupa fasilitas kesehatan yang memberikan pengobatan tanpa adanya edukasi masyarakat tentang bagaimana me-maintain kesehatan. Padahal, puskesmas seharusnya menjadi tempat agar masyarakat dapat menjaga, meningkatkan, memelihara, mencegah, dan mengurangi penderita dari suatu penyakit.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun