Cara meningkatkan kualitas guru di Indonesia adalah salah satu topik yang penting dan menarik untuk dibahas. berikut adalah beberapa cara yang saya temukan:
*Melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi. Cara ini bertujuan untuk meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi profesional guru. Guru yang memiliki jenjang pendidikan lebih tinggi dapat menguasai materi ajar dan metode pembelajaran yang lebih baik. Selain itu, guru juga dapat memperluas wawasan dan pengetahuan terkini yang relevan dengan bidangnya.
*Mengikuti pelatihan yang menunjang kualitas guru. Cara ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional guru. Pelatihan yang dapat diikuti oleh guru antara lain adalah pelatihan kurikulum, pembelajaran, penilaian, teknologi, kewirausahaan, kepemimpinan, dan lain-lain. Pelatihan ini dapat membantu guru untuk mengembangkan keterampilan dan sikap yang dibutuhkan dalam mengajar.
Kenapa kualitas guru itu begitu penting, Rendahnya kualitas guru adalah salah satu masalah yang menghambat perkembangan pendidikan di Indonesia. Guru yang tidak memiliki kualifikasi akademik, kompetensi profesional, dan kesejahteraan yang memadai dapat berdampak negatif pada proses dan hasil pembelajaran peserta didik. Beberapa dampak yang dapat terjadi antara lain adalah:
*Menurunnya minat dan motivasi belajar peserta didik. Guru yang tidak menguasai materi ajar, metode pembelajaran, dan teknologi pendidikan dapat membuat peserta didik merasa bosan, bingung, dan tidak tertantang dalam belajar. Guru yang tidak peduli, empati, dan komunikatif dapat membuat peserta didik merasa tidak dihargai, tidak didukung, dan tidak diakui dalam belajar.
*Menurunnya prestasi dan kualitas lulusan peserta didik. Guru yang tidak memiliki standar penilaian, umpan balik, dan evaluasi yang jelas dan objektif dapat membuat peserta didik tidak tahu kemampuan dan kekurangan mereka dalam belajar. Guru yang tidak menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat, pasar, dan zaman dapat membuat peserta didik tidak siap menghadapi tantangan dan peluang di masa depan23.
*Menurunnya kesejahteraan dan daya saing bangsa. Guru yang tidak memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan oleh individu dan masyarakat dapat membuat peserta didik tidak dapat berkontribusi positif bagi pembangunan nasional. Guru yang tidak mengembangkan potensi dan kreativitas peserta didik dapat membuat peserta didik tidak dapat bersaing di era global.
Salah satu contoh kasus yang menunjukkan dampak rendahnya kualitas guru adalah kasus yang terjadi di SMK Negeri 1 Surabaya pada tahun 2017. Dalam kasus ini, seorang guru mata pelajaran Bahasa Inggris tidak mampu menjawab pertanyaan sederhana dari seorang siswa tentang arti kata "speak" dalam bahasa Inggris. Guru tersebut bahkan tidak bisa mengucapkan kata tersebut dengan benar dan mengaku tidak pernah belajar bahasa Inggris. Kasus ini menimbulkan kontroversi dan kritik dari berbagai pihak, terutama mengenai kualifikasi dan kompetensi guru yang mengajar di sekolah kejuruan.
PENUTUP
Rendahnya kualitas guru adalah salah satu masalah yang menghambat perkembangan pendidikan di Indonesia. Guru yang tidak memiliki kualifikasi akademik, kompetensi profesional, dan kesejahteraan yang memadai dapat berdampak negatif pada proses dan hasil pembelajaran peserta didik. Beberapa dampak yang dapat terjadi antara lain adalah menurunnya minat dan motivasi belajar, prestasi dan kualitas lulusan, serta kesejahteraan dan daya saing bangsa. Oleh karena itu, kualitas guru harus terus ditingkatkan agar dapat memberikan pendidikan yang berkualitas, bermakna, dan bermanfaat bagi para peserta didik.
Artikel ini telah membahas pentingnya kualitas guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Artikel ini juga telah menguraikan beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pemerintah, sekolah, dan guru sendiri untuk meningkatkan kualitas guru. Beberapa cara tersebut antara lain adalah melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi, mengikuti pelatihan yang menunjang kualitas guru, aktif melakukan penelitian, menciptakan budaya organisasi pembelajaran, dan bergabung dengan Gerakan Guru Membaca (G2M). Artikel ini juga telah memberikan beberapa contoh dan data yang mendukung argumen dan rekomendasi yang disampaikan.
Penulis berharap bahwa artikel ini dapat memberikan informasi dan inspirasi bagi pembaca yang tertarik dengan topik pendidikan di Indonesia. Penulis juga mengajak pembaca untuk peduli dan berpartisipasi dalam upaya peningkatan kualitas guru di Indonesia, baik sebagai pelaku, pengguna, maupun pengawas pendidikan. Penulis menyadari bahwa artikel ini masih memiliki keterbatasan dan kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Penulis juga berharap bahwa artikel ini dapat menjadi awal dari diskusi dan kolaborasi yang lebih luas dan mendalam tentang pendidikan di Indonesia. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Afkar, Rythia. 2021. "Performa Guru di Indonesia Masih Rendah, Ini Penyebabnya." CNN Indonesia, 24 April
Ambarrukmini, Santi. 2021. "Webinar Sharing Session GTK Kemendikbud." Kemendikbudristek, 24 April
Badan Pusat Statistik. 2021. "Statistik Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun Ajaran 2020/2021." Jakarta: BPS
GoodStats. 2022. "Mengulik Statistik Guru dan Tenaga Kependidikan di Indonesia." GoodStats.