Mohon tunggu...
Kang Win
Kang Win Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kebersamaan dan keragaman

Ingin berkontribusi dalam merawat kebersamaan dan keragaman IG : @ujang.ciparay

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Beda Antara Lalab dan Seupan dalam Masyarakat Sunda

5 April 2021   19:00 Diperbarui: 5 April 2021   19:04 1740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentang lalab yang berupa buah, silakan baca : 

"Mengenal Lalapan Buah Yang Digemari Urang Sunda" https://www.kompasiana.com/kangwin65/60604aa68ede48613e73d373/mengenal-lalapan-buah-dalam-menu-orang-sunda

Diantara jenis lalab yang berupa  daun ada beberapa di antaranya berasal dari pohon berkayu keras seperti daun rasamala, daun jambu mete, daun alpukat, daun salam, daun putat (bunut), daun mareme dan daun petai cina. 

Ada juga yang merupakan tanaman pagar seperti beluntas, kedondong laut dan mamangkokan. Beberapa merupakan tanaman pekarangan seperti randa midang (kenikir), poh-pohan, kemangi, daun leunca, daun pepaya. 

Yang terbanyak adalah yang berupa tanaman liar seperti sintrong (parte), antanan (pegagan), jotang, jonghe, kembang genjer. Yang saya tulis di sini hanya beberapa yang sering ditemui. Masih banyak yang lainnya. Tentu saja hanya bagian daun yang masih muda yang bisa dikonsumsi sebagai lalab. 

Yang unik daun pepaya mentah akan berkurang bahkan hilang rasa pahitnya bila dimakan bersama daun yang berasal dari pohon berkayu keras seperti daun jambu mete atau daun salam.

Wortel dan kentang adalah jenis umbi-umbian yang enak apabila dikonsumsi sebagai lalab. Kalau wortel mentah mengandung banyak vitamin A yang baik untuk kesehatan mata, kentang mentah dipercaya berkhasiat mengurangi bau badan.

Urang Sunda dalam kehidupannya sangat terikat dengan peran dari lingkungan. Dan konsep pamali adalah upaya karuhun Urang Sunda merawat hubungan manusia dengan alam. 

Dengan menerapkan konsep pamali, Urang Sunda bisa menjaga kelestarian alam sehingga tetap memberikan daya dukungnya untuk kehidupan manusia. Larangan kencing di sembarang tempat misalnya, memberikan dampak kepada tetap terjaganya keberadaan lalaban yang berupa tanaman liar.

Lalab yang termasuk sayur bisa juga dikonsumsi dengan dikukus terlebih dahulu. Setelah dikukus sayuran itu tidak lagi disebut lalab tapi berubah menjadi seupan. Di daerah yang berbahasa Jawa seupan ini kalau tidak salah disebut dengan kulub-kulub.

Disebut seupan bisa jadi karena membuatnya dengan cara diseupan (dikukus). Meski ada beberapa jenis yang dibuat seupan dengan cara dikulub (direbus) . Daun singkong dan daun pepaya adalah contoh seupan yang sebaiknya direbus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun