Ma Hwa: Kisah di Balik Gerbang Sekolah Kita
Ma Hwa bukan hanya sekadar gedung dengan deretan kelas. Ia adalah rumah kedua kita, tempat di mana setiap sudut menyimpan cerita. Ada tawa yang pecah di kantin, bisik-bisik saat ulangan, dan janji persahabatan yang terucap di bawah pohon rindang.
Kenangan itu hidup di setiap langkah. Masih ingat saat Joko Santoso memberikan semangat di lapangan? Atau ketika Hwe Chu dengan kelembutannya dan Hardi Nyoto yang tegas tapi humoris mengajarkan kita? Mereka, dan banyak kawan berdedikasi lainnya, membentuk kita menjadi pribadi yang unik.
Tentu, sekolah juga diwarnai oleh karakter para siswa. Siapa yang bisa lupa dengan Siska yang selalu punya ide brilian untuk kegiatan ekstrakurikuler, atau Ai Kok yang selalu siap menolong siapa pun? Masing-masing dari kita, dengan keunikan dan kepribadian, adalah bagian penting dari cerita Ma Hwa.
Momen Manis di Lapangan Hijau: Juara Kasti Sejati
Bagian paling berkesan dari sekolah ini tentu saja pertandingan kasti. Siapa yang bisa lupa dengan semangat kita saat berlari mengejar bola? Di bawah bimbingan Pak Han Murtupo, tim kasti kita bukan hanya berjuang untuk menang, tetapi juga belajar arti kekompakan. Sementara itu, Ibu Hariani selalu siap mendukung, memberikan semangat dari pinggir lapangan.
Kita belajar banyak hal dari kasti---bukan hanya soal strategi memukul atau menangkap bola. Kita belajar tentang kerja sama tim, tentang kegigihan untuk terus berlari meski lelah, dan tentang menghargai usaha setiap teman. Kita semua adalah pemain kunci di tim itu, saling mendukung satu sama lain.
Ma Hwa lebih dari sekadar nama. Ia adalah kenangan, pelajaran, dan persahabatan yang tak akan pernah pudar.
2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI