Mohon tunggu...
teteh ...
teteh ... Mohon Tunggu... sekretaris dogen ring Chatay Pasific....

yeeee...Taen juara iii lomba makan kerupuk ring sekolah, Taen man penghargaan ring magic chess go go dadi "community star"......taen juara harapan lomba baca puisi SMK ring Bali. Taen dadi juara iii lomba lari 100 meter Porseni ring Jatim...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Putri Zheng Ji....

23 September 2025   14:53 Diperbarui: 23 September 2025   14:53 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Putri Zheng Ji dan Sebuah Petualangan Lintas Waktu


Malam itu, setelah Gung Mas mengungkapkan rahasia tentang Nintendo 3DS DS yang dulu ia jual, aku pulang ke apartemenku dengan pikiran campur aduk. Keesokan paginya, aku menelepon Zheng Ji, mengajaknya sarapan. Aku ingin berbicara dengannya, mencoba memahami mengapa konsol game itu begitu berarti baginya.
Kami bertemu di sebuah kafe yang tenang. Zheng Ji, dengan rambut hitam panjangnya yang kini diikat rapi dan tatapan mata yang tajam namun penuh kehangatan, terlihat sangat bersemangat. Ia tersenyum lebar saat mengeluarkan sebuah konsol game portabel dari tasnya. Itu bukan Nintendo 3DS DS, melainkan Resident Evil Remake yang ia mainkan di Nintendo Switch.
"Aku membawa ini dari Beijing," katanya dengan aksen lembut. "Aku sudah memainkannya sejak semalam. Ini sangat seru! Aku suka bagaimana ia membutuhkan strategi dan keberanian."
Aku menatapnya dengan heran. "Zheng Ji, bukankah kamu seorang arsitek sukses? Kenapa kamu begitu suka game yang menantang seperti itu?"
Zheng Ji tersenyum tipis. "Game bukan hanya hiburan bagiku." Setiap game adalah sebuah dunia baru yang harus ditaklukkan. Dan di Kerajaan Wei dulu, aku belajar bahwa untuk menaklukkan sebuah dunia, kita butuh kecerdasan, ketangkasan, dan kadang, sedikit kegilaan."
"Kerajaan Wei?" Aku mengerutkan kening. "Kamu selalu menyebut 'Kerajaan Wei'. Itu..."
"Itu tempat asalku," potong Zheng Ji, sorot matanya berubah serius. "Dan Nintendo 3DS DS itu adalah satu-satunya peninggalan dari ibundaku. Beliau memberikannya padaku saat aku masih sangat kecil, sebelum kami... terpisah. Itu adalah harta yang sangat berharga bagiku, lebih dari mahkota dan singgasana."
Aku mengangguk, merasa bersalah. "Aku mengerti. Aku ingin menanyakan tentang Nintendo 3DS DS-mu dulu..."
"Aku kehilangan benda itu saat aku berusia delapan tahun," lanjutnya, suaranya sedikit bergetar. "Aku tidak pernah menceritakan ini pada siapa pun. Aku merasa malu karena seorang putri bisa begitu ceroboh. Tapi aku tidak pernah menyerah. Aku terus mencari, berharap suatu hari nanti aku bisa menemukan orang yang mengambilnya, dan mungkin... memaafkannya."
Dunia seolah-olah menyempit. Aku tahu Gung Mas akan merasa sangat bersalah setelah mendengar cerita ini. Zheng Ji, seorang putri dari masa lalu yang entah bagaimana bisa berada di masa kini, kehilangan hartanya oleh teman baikku.
"Zheng Ji," kataku, "Ada yang harus kamu tahu. Aku punya teman bernama Gung Mas..."
Belum sempat aku menyelesaikan kalimatku, Zheng Ji tiba-tiba berdiri. Matanya terbelalak melihat sesuatu di luar jendela.
"Itu gerbang istana Kerajaan Wei!" teriaknya, suaranya dipenuhi keterkejutan dan nostalgia. "Bagaimana bisa? Kita berada di Paris!"
Aku mengikutinya keluar dan melihat sebuah portal besar, berwarna biru keunguan, melayang di udara di tengah Place de la Concorde. Dari portal itu, keluarlah seorang pria tua berjubah sutra emas, lengkap dengan mahkota. Ia tampak bingung, matanya terbelalak melihat semua orang di sekitarnya.
Zheng Ji terbelalak. "Ayah! Apa yang terjadi? Mengapa Ayah berada di sini? Ayah dari masa lalu?"
Pria itu adalah Kaisar Xuan dari Kerajaan Wei, ayah dari Putri Zheng Ji. Ia menatap putrinya, lalu menatapku, Gung Mas, dan Rosa yang baru saja bergabung, yang juga terkejut melihat pemandangan aneh ini.
"Aku datang dari masa lalu," kata Sang Kaisar dengan suara berat, dipenuhi kebingungan. "Aku datang untuk mencari putriku, Zheng Ji. Dia menghilang bertahun-tahun yang lalu, dan aku tidak pernah menyerah mencarinya. Tetapi... tempat apa ini?"
Sekarang, kami tidak hanya dikejar oleh pemilik toko buku atau disibukkan dengan misi mulia, tetapi juga berhadapan dengan seorang putri dari masa lalu, seorang kaisar yang tiba-tiba muncul dari sebuah portal, dan sebuah rahasia yang menghubungkan mereka semua dengan sebuah konsol game dan persahabatan yang terjalin di Paris. Dan di tengah semua itu, Putri Zheng Ji masih membawa Resident Evil Remake-nya, siap menghadapi segala tantangan.

2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun