Mohon tunggu...
kangsalim79
kangsalim79 Mohon Tunggu... Diplomat RI -

lahir di pati jawa tengah, sarjana s1 universitas al-azhar 2004, s2 iain walisongo semarang 2009. Tinggal di Grand Depok City-Depok-Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Presiden Baru Mesir Sumbangkan Separuh Penghasilannya untuk Negara, Maukah Capres dan Cawapes Indonesia?

25 Juni 2014   22:29 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:57 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Presiden Mesir yang baru saja terpilih, Abdel Fattah el-Sisy, dikabarkan bersedia menyumbangkan SEPARUH dari gaji dan harta warisan yang dimiliknya untuk negara, khususnya untuk perbaikan ekonomi Mesir. Bisa dilihat beritanya di http://www.albawabhnews.com/653646.

Berapa besar gaji Presiden di Mesir? Bisa dilihat beritanya di http://www.vetogate.com/1020115. Dalam link tersebut, dijelaskan bahwa gaji Presiden sebelumnya, Muhammad Mursi, adalah sebesar 30 ribu pound Mesir, atau sekitar 50 juta rupiah. Adapun berdasarkan keterangan dari http://elbadil.com dijelaskan bahwa besaran pendapatan Presiden baru di Mesir adalah sebesar 42 ribu pound Mesir (sebanding dengan 70 juta rupiah) dengan rincian 21 ribu sebagai gaji pokok dan 21 ribu tunjangan. [lihat http://elbadil.com/2014/05/18/%D8%A7%D9%82%D8%B1%D8%A7%D8%B1-%D9%85%D8%B1%D8%AA%D8%A8-%D8%A7%D9%84%D8%B1%D8%A6%D9%8A%D8%B3-%D8%A7%D9%84%D9%82%D8%A7%D8%AF%D9%85-%D8%A8%D9%85%D8%A8%D9%84%D8%BA-42-%D8%A3%D9%84%D9%81-%D8%AC%D9%86/].

Bagi rakyat Indonesia, ini menarik karena belum pernah terdengar (atau mungkin belum ada) cerita mengenai presiden RI yang berani menyumbangkan separuh dari penghasilannya untuk memperbaiki ekonomi negara, sebagaimana yang dilakukan oleh Presiden Abdel Fattah el-Sisy dan Presiden Mesir yang pertama di era 50-an, yaitu Mohammed Najib.

Ada beberapa poin penting dalam hal ini:

Pertama, Presiden adalah simbol sekaligus teladan bagi rakyatnya. Dengan memberikan teladan untuk tidak "materalistis" dan tidak memperkaya diri melalui tahta, ini akan memberikan efek bagi para pejabat dan rakyatnya untuk "malu" jika tidak menirunya sama sekali, sekaligus menebarkan virus "malu" korupsi. Ini juga menjadi "energi positif" untuk menangkal "radiasi" kecintaan berlebihan terhadap materi keduniaan, yang kerap kali berujung pada tindak pidana korupsi, kolusi dan nepotisme. Ingat!!! kecintaan terhadap materi adalah penyebab  malapetaka dunia.

Kedua, Keberanian untuk menyumbang itu menunjukkan ketulusan niat sang Presiden untuk benar-benar berupaya memajukan negara dan bangsanya. Ketulusan niat ini akan secara alamiah-manuasiawi akan didukung oleh rakyat, karena rakyat memiliki "trust" terhadap pemimpinnya. Ini akan berefek positif terhadap masa depan bangsa.

Ketiga, jika "energi positif" ini menyebar ke seluruh penjuru negeri, tidak mustahil dalam waktu singkat dampaknya akan terasa, baik dampak dari sisi politik, sosial, ekonomi, maupun pembangunan mental bangsa.

Pesan saya untuk para Capres dan Cawapres,"ide menyumbangkan separuh kekayaan bisa dijadikan barang "dagangan" agar terpilih menjadi Presiden RI".

MAU ?!!!!?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun