Mohon tunggu...
Raditya Riefananda
Raditya Riefananda Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penjual Buku Eceran | Founder Aksarapedia.id "Hanya manusia biasa yang gemar menulis. Menulis yang saya bicarakan, berbicara apa yang saya tuliskan. Menulis apa yang saya lakukan, melakukan apa yang saya tuliskan."

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Untuk Semua Penulis, Jika Facebook Bubar

16 April 2018   19:31 Diperbarui: 17 April 2018   03:41 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jauh sebelum ada wacana penutupan layanan facebook, saya sering menyampaikan hal ini saat mengisi materi di hadapan ribuan Autobot dan Decepticon di ujung planet Cybertron. Apa?

Bahwa sejatinya,...MEDIA SOSIAL ITU SELALU BERGANTI!

Dulu ada MIRC. Yang enggak pake MIRC diberondong kalimat "Haree gene, enggak pake MIRC??!.

Lalu muncul-lah Friendster. Kalimatnya pun berganti  "Haree genee, masih pake MIRC??!". MIRC ditinggalkan dan "Asl pls" itu pun enggak laku lagi.

Kemudian muncul Facebook. Dan lagi, kalimat ejekannya pun berganti pula, "Hah! Haree genee masih pake Friendster??!". Akhirnya semua beralih ke Facebook dan friendster pun gulung dadar.

Begitu seterusnya hingga kemudian muncul LINE, IG dan lainnya. Intinya, media sosial berganti, berkembang seiring lajunya zaman.

Berbagai media sosial baru yang bermunculan, pun enggak terjamin akan terus eksis keberadaannya. Apapun sebab alasan gulung tikarnya. Inget kan, Yahoo yang sebegitu besar aja, di ujung tanduk nasibnya.

Facebook??

Ya tau sendirilah saat ini seperti apa beritanya. Pointnya, Enggak ada yang menjamin eksistensi mereka akan tetap ada.

Apa kaitannya dengan penulis?

Sekadar ingin mengingatkan aja. Bahwa bagi para penulis yang gemar menulis dan membagikannya di media sosial, jangan lupa untuk mempublikasikan juga di media lain yang aman dan enggak pernah berganti sepanjang zaman. Sekaligus menjadikannya sebagai arsip di sana.

Apa itu?

Blog atau website!

Rumusnya gini, "Bahwa media sosial pasti berganti, sedang blog dan website akan tetap gitu-gitu aja." Enggak terpengaruh serta akan tetap ada. Buat yang gratisan, paling ada perubahan template dan settingannya. Sedang yang berbayar, asalkan tetap memperpanjang domain dan hostingnya. Maka aman.

Apa tujuan penulis perlu meletakkan tulisan di blog/website juga, selain di media sosial?? 

Sebagai back up.

Supaya jika tiba-tiba media sosial yang selama ini digunakan lenyap dari semesta, bangkrut, gulung tikar atau ditutup oleh pemerintah karena alasan tertentu, maka apa yang ditulis akan tetap eksis. Di blog dan website pribadi mereka.  Meski media sosial yang mereka gunakan telah pergi meninggal dunia entah ke mana.

Saya mengenal dua orang yang ekspert di bidang blog dan website professional. Ada MasAdi Syafitrah dan ada juga MasRyan Rudiansyah.  

Ekspert??

Iyess.

Ekspert bukan hanya karena keduanya sangat ahli pada kemampuannya. Bukan hanya karena harga yang terjangkau bagi para penulis senior maupun pemula.Tapi, karena mereka telaten dalam mengajari dan membimbing langkah-langkah penggunaannya. Memberi informasi sejelas-jelasnya. Sabar, kalo orang Jerman bilang. Enggak percaya? Silakan tanya mereka.

Lalu di mana saya memback up tulisan-tulisan saya?

Hmm,..Saya membackupnya masih dengan cara konvensional.  Yaitu di daun lontar. Sekaligus agar bisa dijadikan bungkus nasi berkat.
Sehingga tulisan saya bisa dibaca oleh mereka yang menerimanya ketika acara pengajian, tasyakuran dan walimahan di kampung-kampung serta pedalaman. Semoga bermanfaat.

Kriiik,...kriiiik,...kriiik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun