Mohon tunggu...
Imam Maliki
Imam Maliki Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia yang ingin berbuat lebih, melebihi rasa malas

Entrepreneur

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Lezatnya Kuliner Kotoran Ayam

3 April 2019   21:03 Diperbarui: 3 April 2019   21:30 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
simplethrift.wordpress.com

Suatu hari sang guru menasehati muridnya untuk menjaga perutnya dari makanan yang berasal dari warung, agar kesaktiannya tidak luntur. Sang murid tidak tahu kenapa guru menasehati seperti itu. Padahal si murid gemar sekali makan di warung apalagi jika makan bersama-sama.

Berjalannya waktu. Si murid tetap menjaga nasehat guru untuk tidak makan di warung. Sampai bertahun-tahun. Hingga si murid di ajak bepergian keluar kota. Si murid mencatat 5 kali sang guru mengajak makan di warung.

Yang terakhir, sang guru mengajak makan di warung dekat dengan padepokan sang guru. Bertambah bingunglah si murid, padahal dulu sang guru pernah mewanti-wanti agar tidak makan di warung, tapi justru gurunya mengajak makan di warung sampai 5 kali.

Pada suatu waktu si murid bertanya pada sang guru, tentang kebingungan besar yang melanda setelah di ajak makan di warung. Sang guru menjelaskan.

"Aku melarang engkau makan di warung itu untuk menjaga perutmu agar tidak kemasukan makanan yang haram. Sebab engkau tidak tahu, ayam goreng yang dihidangkan di warung itu disembelih dengan benar atau tidak. Engkau tidak tahu daging dan kotoran ayam itu di cuci dengan air mengalir atau tidak. Engkau tidak tahu makananan yang di hidangkan itu di ludahi pemiliknya untuk pesugihan atau tidak. Kenapa waktu bepergian aku mampir warung sampai berkali-kali, karena aku tahu pemiliknya, karena aku tahu pemiliknya sangat menjaga makanan yang dijual."

**

Suatu hari adik penulis bercerita ketika berkunjung ke teman kuliahnya di sebuah kota di Jawa Timur, dia dihidangkan dengan nasi goreng yang enak. Karena enak, adik bertanya pada temannya tempat orang jualan nasi goreng itu.

Hingga pada suatu hari, adik ada kesempatan untuk datang lagi ke kota itu lalu membeli nasi goreng langsung di warung. Antrian panjang para pembelinya. Ketika sudah sampai pada saat adik dilayani.

Betapa kagetnya adik, karena penjual memecah telur yang penuh dengan kotoran ayam itu langsung dari bibir gelas almunium untuk mengocok telur. Tidak sampai di situ, penjual mengambil rajangan daun bawang langsung dengan tangannya, padahal tangannya baru saja memegang dan memecah telur yang penuh kotoran ayam.

Kebersihan dan kesucian makanan seringkali diabaikan oleh penjual dan pembeli makanan. Asal makanan enak dan murah pembeli tidak akan berpaling pada makanan itu. Penulis mengamati makanan yang berbasis hewani cenderung memperlakukan bahan makanan kurang bersih.

Pembaca bisa mengamati penjual martabak telur. Biasanya penjual memakai telur afkir untuk bahan isian martabak ataupun jika tidak afkir telur yang di pajang penuh dengan kotoran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun