Kabaddi, Olahraga Kuno Berasa Baru

Olahraga kini bukan sekedar kegiatan untuk menjaga kesehatan. Lebih dari itu, olahraga sudah menjadi bisnis dan kesenangan (rekreasi). Dari olahraga perputaran ekonomi sangat besar dan cepat. 

Pelaku indutri olahraga rela menginvestasikan jutaan dolar untuk membangun sebuah klub olahraga yang kuat. Olahraga yang berbasis kerja tim seperti sepakbola, basket, volley memerlukan lebih banyak dana untuk operasional. Tetapi hal itu bisa di imbangi dengan antusias penonton yang banyak.

Di antara olahraga tim, ada olahraga yang baru di kenal di Indonesia yaitu Kabaddi. Masih 10 tahun olahraga ini masuk Indonesia. Meskipun menurut para ahli sejarah, olahraga ini sudah berusia lebih dari 4000 tahun. Lebih tua dari olahraga tenar seperti sepakbola yang dimainkan mulai abad ke 2 sebelum masehi, basket pada 1891 dan bola voli pada 1895.

Menurut kitab mahabarata permainan Kabaddi terinspirasi peperangan antara pandawa dan kurawa. Dalam literature Budha juga di ungkapkan Dewa Gautama juga memainkan permainan Kabaddi bersama pengikutnya. Bukti olahraga ini adalah olahraga tua, pada olimpiade di Berlin tahun 1936 olahraga ini sudah di pertandingkan.

Saya harus mengunduh 4 video sekaligus untuk lebih mengerti olahraga kabaddi. Ketika pertama kali melihat video itu saya teringat dengan permainan tradisional asli Indonesia yaitu gobak sodor. Keduanya mengandalkan kelincahan dan kecepatan tangan. 

Bedanya, kabaddi di kombinasikan dengan olahraga beladiri, gulat dan olah pernafasan. Belum cukup penasaran saya, saya Tanya guru olahraga di sekolahan anak saya apa itu kabaddi. Beliau bilang pernah dengar, tapi apa?

Saya pun masih mencari tahu seberapa paham orang-orang dengan olahraga kabaddi. Saya bertanya ke anggota group WA alumni sekolah SMP yang berjumlah 20 orang, dari sejumlah itu tidak ada yang pernah mendengar istilah Kabaddi.

Kabaddi berasal dari kata kai-pidi yang artinya memegang tangan. Kabaddi adalah salah satu cabang olahraga yang di pertandingkan di Asian Games. Ketika saya menulis artikel ini sambil menirukan  orang membaca mantra .

"Kabaddi.. kabaddi.. kabaddi.."

Anak saya yang lagi bermain boneka nyeletuk ..

"Ayah lagi menirukan film Siva ya? "