Drama pilgub Jawa Timur terus saja terjadi. Mulai mundurnya cawagub cemerlang Abdullah Azwar Anas, keengganan Tri Rismaharini sebagai penggantinya, keengganan mbak yenny menjadi Cagub, hingga pengakuan dari La Nyalla Mataliti di palak Ketua Gerindra Prabowo Subianto 40 Milyar. Â Ini masih januari, kurang 5 bulan lagi yaitu 27 Juni 2018. Kita tunggu, drama apalagi yang akan terjadi.
Menurut La Nyalla, dia dibebani 40 milyar untuk membayar saksi. Dan untuk kampanye dan lain-lain di suruh menyiapkan 200 milyar. La Nyalla pun siap dengan sejumlah itu. Bahkan beliau sudah menyiapkan 500 Milyar. Wuih, jumlah yang fantastis.
Kok mahal ya untuk memperebutkan posisi pelayan masyarakat. Jabatan gubernur adalah jabtan pelayan masyarakat, sama dengan jabtan eksekutif dan legislative yang lainnya.
Ketika penulis menulis artikel ini di Warkop Toef pertigaan Kacuk kota Malang. Datang seorang laki-laki paro baya. Jalannya pincang, dengan alat penyangga tubuh. Bibirnya agak perot dan mata sebelah kanan agak (maaf) mendelik. Dia memesan segelas kopi.
"saking pundi pak" (darimana pak)?
"saking berobat ten gondanglegi (dari berobat ke gondanglegi"
"sakit nopo? (sakit apa)"
'Kulo sakit Diabetes (saya sakit diabetes)"
" Lho, kok pesen kopi (kok pesan kopi)?'
'Enggeh kulo pingin' Sampun dangu mboten nginum kopi (iya saya ingin kopi, sudah lama tidak ngopi)"
"Daleme pundi (rumahnya mana)?"