Mohon tunggu...
Kang Amar
Kang Amar Mohon Tunggu... Guru

Hobby Bekerja

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kontribusi Filsafat Pendidikan Islam terhadap Pendidikan Islam Kontemporer

1 Oktober 2025   23:02 Diperbarui: 1 Oktober 2025   23:02 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

 "Menurut John Dewey, Seorang Filsuf Amerika adalah teori umum yang berfungsi dasar untuk pertanyaan dan penyeledikan terhadap realitas dan variable pengalaman yang mempengaruhi hasil Pendidikan" dan "menurut Jalaluddin yaitu Ilmu pada hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan - pertanyaan dalam lapangan pendidikan dan merupakan penerapan suatu analis filosofis terhadap lapangan pendidikan".

Dari perkataan Filsuf di atas bahwa Filsafat di anggap sebagai ibu dari semua ilmu Pengetahuan. Filsafat ini disinyalir mampu menjawab dari persoalan - persoalan dan pertanyaan -- pertanyaan  serta dapat melakukan pemecahan berbagai masalah. Di mulai dari masalah yang makro dalam hal ini adalah manusia termasuk semua kesulitan kehidupan manusia, khusunya menyangkut malasah pendidikan islam.  Salah satu tantangan masalah yang terjadi dalam pendidikan islam yang hanya dapat di selesaikan dengan filsafat. Pendidikan Islam sejatinya secara proses hiumanisasi akan berjalan sebagaimana mestinya jika diimbangi dan dibarengi dengan Filsafat.

Islam kontemporer adalah produk dari berbagai interakasi dan dinamika sosial, politik, ekonomi dan intelektual yang terjadi dalam dunia islam hingga masa kini (Modernisasi). Latar belakang islam kontemporer tidak hanya berhubungan dengan sejarah peradaban islam itu sendiri, tetapi juga pengaruh luar yang datang dari Barat, kolonialisme, globalisasi, dan moderenisasi. Perkembangan pemikiran Pendidikan Islam Kontemporer mencerminkan upaya untuk menjawab tantangan zaman modern, mejaga relevansi ajaran agama dan menangapi masalah social, politik dan tekhnologi yang berkembang di dunia.

Modernisasi Pendidikan Islam merupakan upaya untuk memperadaptif dan memperbaharui metode, krikulum dan lembaga pendidikan islam agar sesuai dengan kebutuhan Masyarakat Modern, dan untuk mencetak generasi muslim yang berkualitas, profesionalitas dan mampu bersaing di era Digitalisasi tanpa kehilangan identitas keislaman yang berpedoman pada Al-quran, Al-Hadits dan Ijtihad

Pendidikan Islam modern bertujuan untuk mencetak generasi yang memiliki kemampuan intelektual, keterampilan, dan etika yang baik. Dengan dunia yang semakin terhubung dan beragam. Pendidikan islam modernisasi juga bertujuan untuk mengajarkan tolerasi, saling menghargai, dan bekerja sama dengan berbagai kelompok sosial, etnis dan agama.

Modernisasi pendidikan islam memiliki prinsip yang Ber-Ilahiyah dan Ber-Insaniyah. Yaitu prinsip yang berintegrasi antara Ilmu Agama Islam dan Ilmu Pengetahuan Umum dan Sosial. Artinya prinsip ini adalah untuk menciptakan kurikulum yang tidak fokus hanya pada ajaran Agama Islam saja akan tetapi memasukan juga Ajaran ilmu-ilmu Sains, Ilmu Ekonomi, ilmu sosial, dan  Ilmu-ilmu pengetahuna lainnya.

Selain itu, ada juga prinsip yang dalam penggunaan tekhnologi dalam pendidikan islam bertujuan untuk meningkatkan kualitas dalam kegiatan pendidikan Islam dan dapat membuat pendidikan islam menjadi lebih menarik, inovatif, interkatif dan fleksibel. 

Ada pula prinsip Modenisasi pendidikan islam dalam pengembangan karakter. Selain pada intelektual pendidikan kontemporen juga harus fokus pada pengembangan karekter yang terkandung dalam nilai-nilai islam. Dan terakhir adalah prinsip berpikir kritis dan analitis. Agar pada pendidikan islam tidak hanya mampu tidak hanya menerima pengetahuan secara pasif tetapi juga mampu menganalisis dan berfikir kritis dalam menghadapi pengkembangan zaman.

Maka terdapat jawaban permasalah yang terjadi dalam pertanyaan humanisasi pendidikan islam kontemporer yaitu upaya menciptakan sistem pendidikan islam yang dapat di akses oleh semua lapisan masyarakat tanpa melihat latar belakang social, ekonomi, budaya ataupun gender. Ini tidak hanya akses yang lebih luas terhadap pendidikan islam, tetapi juga kualitas pendidikan islam yang dapat memenuhi kebutuhan individu dan masyarakat secara holistk.


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun