Mohon tunggu...
Kang Jenggot
Kang Jenggot Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Hanya orang sangat biasa saja. Karyawan biasa, tinggal di Depok, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Disiplinlah Untuk Menulis

9 Agustus 2011   14:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:57 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya pernah membaca buku berjudul,‘Stephen King on Writing’.Dalam buku itu Stephen banyak mengurai kiat dan kebiasaan dari para penulis terkenal dalam menggapai kesuksesannya. Di halaman 207, Stephen bercerita tentang penulis Inggris yang terkenal namanya, Anthony Trollope. Kata Stephen dalam bukunya itu, yang namanya Anthony dikenal sebagai penulis yang disiplin. Si Anthony itu dengan ketat menyediakan waktu selama dua setengah jam sebelum berangkat kerja. Si Anthony, kata Stephen bekerja di Departemen Pos di Inggris. Karena kedisplinannya, karena taat pada aturannya, Anthony kemudian dikenal sebagai pengarang terkenal yang produktif.

Nah, kenapa kita tak meniru Anthony. Disiplin pada waktu dan tak sering mengkorupsinya. Kalau memang jam masuk kerja kita pukul 9.00 Wib, taatilah. Jika pernah terlambat cobalah jadi pelajaran, berhitung jam berapa semestinya melangkah dari rumah agar tak terlambat.

Dalam waktu aktif kerja, jangan biasakan kita mengkorupsi waktu. Pergunakan waktu sesuai aturannya. Dan gunakan waktu istirahat jika memang tiba saatnya. Jangan mempercepat atau memperlambat, karena ada waktu kewajiban juga waktu hak. Disiplinlah, pun ketika tiba saatnya pulang. Jangan pernah kau remehkan. Setiap menit atau jam yang kita korupsi, jika diakumulasi itu menjadi waktu yang sangat berharga. Bukankah setiap tarikan napas adalah kesempatan.

Pun dalam menulis. Disiplin waktu untuk menulis sangat diperlukan. Luangkan waktu untuk mengorat-oret. Misalnya, jika usai solat subuh, saat tepat untuk mengorat-orat, mencatat kembali jejak-jejak cerita dalam tulisan, gunakan itu dengan konsisten. Serta disiplin menulis, jangan angot-angotan. Catat dan tuliskan, setiap jejakmu, sesepele apapun itu. Karena dari yang sepele kadang, ada cerita yang lebih mengandung hikmah mendalam.

Mencatat, ibarat menatah sejarah. Sehingga setiap ingatan, ide atau pun cerita mu tak menguap menjadi dongeng, tapi minimal jika di tuliskan, ada yang bisa dibaca oleh generasi setetelah Kita minimal oleh anak kita. Syukur-syukur dilirik penerbit, jejak ide di kepala bisa disebar dan dibaca lebih banyak orang lagi.Jadi, kalau kata si Anthony disiplin menulis itu perlu, apa salahnya kan, kita juga berdisplin. Mengikuti hal baik yang telah terbukti, adalah pelajaran terbaik untuk berhasil, tentunya ada modifikasi disana-sini, sesuai kondisi dan kreativitas kita.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun