Mohon tunggu...
Kang Jenggot
Kang Jenggot Mohon Tunggu... Karyawan swasta

Hanya orang sangat biasa saja. Karyawan biasa, tinggal di Depok, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Catatan Kuliner Nostalgia: Mie Ayam Jalan Perjuangan Cirebon

8 Maret 2010   15:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:32 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tulisan ini hanya sebuah upaya untuk menyegarkan kembali ingat. Mengais jejak yang masih dibaca benak. Bukan soal, tetek bengek dan hiruk pikuk politik, karena soal ini lebih banyak menyebalkan, dan ingatan kerap lebih cepat melarungkannya.

Tapi jejak nostalgis ini adalah soal cicip mencicipi. Tentang rasa nikmat dilidah dan terkenang dalam ingatan. Ini soal makanan. Soal racikan ukuran rasa yang nikmat dan tak layak untuk dilupakan. Nama sumber nikmat penggoyang lidah itu adalah mie ayam. Jenis kuliner ini memang sudah tak aneh. Tapi tentu masing-masing pernah merasa satu racikan yang tak terlupakan dari mie ayam yang pernah disantap.

Begitu pun dengan saya, soal semangkuk mie ayam ini, saya punya cerita yang sarat kesan. Waktu itu, saya karena pertimbangan biar cepat kerja, masuklah ke Sekolah Teknik atau biasa dikenal STM. Kebetulan saya bisa masuk dan diterima di STM jurusan teknik bangunan, walau selanjutnya selepas lulus, jurusan kuliah tak nyambung.

Nah, saya di terima di STM Negeri 1 Cirebon. Sekolah teknik ini terletak di Jalan Raya Perjuanga. Lumayan deket dengan jalur Jalan Raya BY Pass, yang merupakan urat utama jalur Pantura. Kira-kira kalau dari arah Jakarta, jalan Perjuangan itu letaknya sebelah kanan sebelum terminal Cirebon. Agak dipinggiran kota memang.

Saat saya menuntut ilmu di sekolah itulah, saya kenal racikan mie ayam, yang sampai sekarang terkenang dalam ingatan. Nama penjualnya Mas Yono. Tempat jualannya, tepat didepan STM Negeri Cirebon.

Mas Yono, ini membuat sendiri mienya, yang dibuat dibelakang tempat jualannya. Ia dibantu istri dan salah satu kerabatnya. Pokoknya, perpaduan antara mie, sawi, potongan daging ayam dan kuahnya, sangat pas. Ditambah saos, kecap dan sambalnya, maka nendanglah mie ayam Mas Yono ini.

Namun yang selalu menjadi favorit saya adalah kepala dan ceker ayam. Selain potongan daging ayamnya yang lumayan tebel-tebel. Kepala ayam itu, saat digigit terasa lunak. Padahal biasanya batang lehernya lumayan a lot kalau digigit. Juga batok kepala ayamnya tak sekeras biasanya. Pokoknya lunak sekali. Bumbunya juga meresap ke daging. Maka saat kita menyendok, jika memang pake sendok, potongan daging, lilitan mie, sawi dan kuah mie, wuiiih nikmatnya bukan main. Rasa gurih nikmat mangaduk lidah, lalu disempurnakan dengan rasa pedas sambal yang ikut menendang-nendang pengecap rasa.

Lalu menyantap kepala ayam yang lunak dan rangu. Bumbunya terasa meresap dan begitu mengena di lidah. Setiap satu gigitannya terasa bikin sensasi. Lebay yah, tapi entahlah, sepanjang saya kenal yang namanya mie ayam, racikan mie ayam Mas Yono yang paling nikmat. Udah mie bikinan sendiri, daging ayamnya yang empuk. Ceker dan kepala ayam yang lunak dan rangu, serta kuahnya yang bikin ahhhhhh...

Sayang saya jarang kesana lagi. Rutinitas kerja tak memungkin saya menyambangi mie ayam Mas Yono. Pas mudik lebaran, sengaja saya sambangi tempat pemanja lidah, sayang mas Yono sedang mudik juga. Terakhir, waktu kuliah saya bisa sowan dan merasakan nikmatnya semangkuk mie Mas Yono. Mudah-mudahan, entah kapan, saya bisa kembali bertandang, untuk sekedar menautkan nostalgia dengan lidah..

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun