Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mutiara Hikmah QS Yusuf (Mukadimah)

12 November 2020   05:30 Diperbarui: 15 November 2020   09:14 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Unsplash (edited)

Dengan mengucapkan bismillah dan alhamdulillah, maka penulis memiliki harapan dan rencana untuk menyusun tulisan yang membahas tentang salah satu surat yang ada di dalam Al-Qur'an yang akan penulis susun di laman Kompasiana. 

Latar belakang penulis hendak menyusun bahasan ini adalah sebab mendayakan momentum program yang diselenggarakan oleh Kompasiana selama beberapa bulan ke depan yang membuka program "ruang kelas", dimana program ini dapat diisi oleh siapa saja yang ingin menyampaikan bahasan tentang sosial budaya, ilmu alam, teknologi, maupun agama. 

Oleh sebab itu, penulis pun menjadi termotivasi untuk menyusun sebuah hasil renungan (tadabbur) tentang hasil pembacaan Al-Qur'an yang penulis pahami setelah membaca Al-Qur'an.

Secara khusus, bahasan yang hendak penulis sampaikan adalah tentang Surah Yusuf, dimana surah ini memuat sebaik-baiknya kisah yang pernah Allah wahyukan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, yang selanjutnya beliau sampaikan kepada para ummatnya sebagai pelajaran ('ibrah) berharga dari pengalaman kisah ummat-ummat terdahulu. Hal ini sebagaimana diterangkan dalam ayat berikut:

Nahnu naqushshu 'alaika ahsana al-qashashi bimaa awhaynaa ilaika haadzaa al-qur'aana wain kunta min qablihii lamina al-ghaafiliin (1). Kami akan kisahkan kepadamu (Muhammad) sebaik-baiknya kisah dengan mewahyukan kepadamu Al-Qur'an ini, meskipun kamu sebelumnya benar-benar termasuk (golongan) orang-orang yang belum mengetahui.

Dengan demikian, ayat tersebut sekaligus memberi penjelasan bahwa pada surat yang terdiri dari 111 ayat ini terdapat begitu banyak mutiara hikmah yang dapat diambil oleh siapa saja mulai dari ayat pertamanya hingga ayat yang terakhir. 

Sebelum penulis mengupas lebih jauh tentang edisi tadabbur ini pada sesi berikutnya, maka penulis ingin menyampaikan beberapa hal:

Pertama. Isi dari tulisan ini murni merupakan hasil renungan penulis secara pribadi setelah membaca Al-Qur'an, sehingga belum dapat dikatakan sebagai sebagai sebuah penafsiran yang membutuhkan kriteria yang ketat akan pondasi pemahaman cabang-cabang disiplin ilmu yang lain, misalnya ilmu tentang tata bahasa Arab (nahwu, sharaf, balaghah, mantiq), sosiolinguistik, sejarah, kebudayaan dan lain sebagainya, yang sama sekali masih jauh di luar kemampuan penulis. 

Kedua. Karena isi dalam surah ini cukup panjang untuk diulas, maka penulis pun akan membaginya menjadi beberapa bagian agar lebih mudah dalam proses penyusunannya maupun pengkajiannya. 

Ketiga. Jika terdapat banyak kekurangan dalam hasil tulisan ini maka hal itu merupakan murni sebab dangkalnya pengetahuan dan pemahaman penulis dalam membabar penjelasan dan bukan karena unsur kesengajaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun