Mohon tunggu...
Taryadi Sum
Taryadi Sum Mohon Tunggu... Insinyur - Taryadi Saja

Asal dari Sumedang, sekolah di Bandung, tinggal di Bogor dan kerja di Jakarta. Sampai sekarang masih penggemar Tahu Sumedang

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Reklamasi Teluk Jakarta, Indonesia Akan Tampak Gagah dari Udara, Tapi…

22 April 2016   14:40 Diperbarui: 22 April 2016   15:05 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa menit sebelum mendarat di Bandara Sekano Hatta, pesawat akan melewati Teluk Jakarta. Dari kejauhan akan tampak ribuan jarring apung milik nelayan, ratusan kapal barang sedang berlabuh di dekat Pelabuhan Tanjung Priuk, salah satu pelabuhan tersibuk di Nusantara. Makin dekat, beberapa tower apartemen elit terlihat semakin jelas, ini seolah memberi penjelasan bahwa Jakarta sebagai pintu gerbang Indonesia dari udara tidak kumuh-kumuh amat. Tidak hanya nelayan tradisional yang ditanpilkan tetapi kemegahan yang menunjukkan kemajuan ekonomi pun dapaat ditampilkan.

Bagi saya, rakyat biasa, mungkin ini biasa dan bukan sebuah persoalan, tetapi bisa lain bagi para pemangku pemerintahan negeri ini, pebisnis dan yang lainnya. Mereka tentu ingin melihat Indonesia tampak lebih gagah dengan perekonomian yang terlihat maju. Proyek reklamasi ini menjadi sebuah alternatif yang dapat mempertemukan kepentingan negara dan pengusaha. Secara kebetulan ada kepentingan yang sama sehingga pemerintah bisa bersinergi dengan langkah pengusaha.

Belasan pulau tertata rapi dengan puluhan tower mewah di atasnya yang dikelilingi pesisir lengkap dengan kapal-kapal pesiarnya, tentu saja akan membuat tamu yang datang dari luar negeri berdecak kagum. Mereka mungkin akan langsung membandingkannya dengan Pulau Palm Jumeirah di Dubai atau SkyPark Marina Bay Sands, Singapura. Siapa yang tidak bangga jika perekonomian Indonesia disejajarkan dengan mereka.

Namun terlepas dari masalah politik yang makin menyeret reklamasi keluar dari akar masalahnya, sepertinya ada yang mereka lupakan. Uni Emirat Arab dan Singapura  memiliki persoalan yang berbeda dengan Indonesia. Singapura sudah jelas kehabisan lahan darat untuk huniaan warganya. Uni Emirat Arab, entahlah. Tetapi yang pasti adalah perekonomian mereka memang sudah sangat jauh lebih maju dibanding dengan Indonesia. Sampai beberapa generasi ke depan, Indonesia masih cukup lahan untuk hunian penduduknyasehingga tidak harus mengurug laut yang menjadi salah satu sumber kekayaan alam kita.

Oke lah semua rencana itu sudah memiliki Amdal yang disusun secara baik sehingga masalah lingkungan sudah tidak perlu dipermasalahkan. Namun tetap saja menyisakan pertanyaan, bukankah Pemerintah Jokowi ingin melakukan pemerataan pembangunan sehingga tidak terkonsentrasi di Jakarta?  Sejauh mana urgensi reklamasi Teluk Jakarta tersebut terhadap pembangunan nasional sehingga harus mengorbankan banyak hal.?

Siapa yang harus merenungkan hal ini……??

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun