Jika masih ada waktu luang, biasanya saya isi dengan menulis di blog pribadi. Dan pemilihan media menulis yang tepat betul-betul bermanfaat menjaga kegiatan menulis tetap terjaga.
2) Tulisan ringan
Kesulitan utama menulis ketika tengah di dera kesibukan adalah tidak adanya waktu untuk mengumpulkan bahan-bahan sebagai pelengkap tulisan.
Dan saya biasanya tidak mau ambil resiko menulis dengan mengandalkan sumber-sumber informasi yang belum teruji betul keakuratannya.
Apakah menulis fiksi itu ringan? Tidak juga. Bahkan menurut saya jauh lebih berat dari menulis opini politik, misalnya. Fiksi butuh penghayatan dan olah rasa yang melebihi segalanya. Namun dalam keadaan sibuk, sakit, susah, (asal ada pulsa) menulis puisi adalah pilihan yang paling tidak beresiko.
"Kang, puisinya koq seperti ini? Kang, ini puisi apa nyanyi? Kog mendakik-dakik nggak karuan." Jawabanya gampang, "ini hanya bisikan hati yang ingin dituliskan!"(padahal nulisnya sambil ngumpet di kejar-kejar hutang).
Tentu yang kurang sreg dengan fiksi bisa menulis artikel apa saja yang penting tidak menambah ruwet suasana. Jangan sampai niat awal menulis sebagai penyaluran hobi dan kebiasaan, berubah menjadi momen memuakkan dan membosankan. Alih-alih berharap kebahagiaan, justru jenuh bisa datang membunuh.
Sebenarnya masih ada beberapa kiat lagi yang hendak saya tuliskan, tapi apa daya kesibukan yang akhirnya memutuskan. Semoga ada manfaatnya bagi yang tengah sibuk atau sedang sakit tapi tetap ingin menulis.
Salam Kang Marakara.
  (Bersambung entah kapan lagi)