Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tukang Masak di Pesantren, Pengabdian Tiada Henti

4 Februari 2019   12:04 Diperbarui: 4 Februari 2019   12:23 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi juru masak.SUMBER: Pondok Pesantren Darunnajah

Artikel ini di tulis untuk sedikit memberi bahan renungan kepada orang orang yang selalu meributkan berapa besar upah yang ia dapatkan sebagai imbalan dari jerih payahnya dalam bekerja.

Ada orang orang yang dalam bekerja  tidak terlalu merisaukan upah atau imbalan yang ia terima. Orang orang seperti ini lebih mengutamakan pelayanan kepada orang lain dengan niat untuk pengabdian di antara orang orang yang niat utamanya untuk mengabdi adalah para juru masak di pondok pesantren.

Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan berbasis keagamaan dengan sistem belajar mengajarnya mengharuskan para santri mondok 24 jam di pesantren, tentu sangat membutuhkan juru masak juru masak untuk selalu siap sedia menyediakan keperluan makan para santri. Kehadiran para juru masak ini sangat vital karena makan merupakan kebutuhan pokok manusia.

Jadwal kerja......

Pukul 04.00 wib dini hari para jurumasak ini memulai aktivitasnya menyiapkan sarapan pagi, air minum, memasak nasi dan sayur. Pukul 07.35 meladeni para santri yang hendak makan pagi. Memastikan semua santri mendapat jatah makanya.pukul 08.30 acara makan wajib selesai karena para santri hendak memulai kegiatan belajar mengajar.

Selesai makan pagi bapak dan ibu juru masak tidak bisa langsung istirahat.si ibu sibuk beres beres di dapur, si bapak mulai menata barang daganganya. Pukul 08.15 si bapak berangkat jualan keliling mencari tambahan penghasilan.

Sementara si ibu mulai menyiap  nyiapkan segalah keperluan untuk menu masakan makan siang untuk para santri. Menu makan siang biasanya agak lengkap.ada sayur,ada ikan sambal. Sementara kalau pagi menunya lebih simpel, hanya nasi dan sambal tempe atau tahu.

Pukul 11.30 wib si bapak pulang untuk memasak nasi dan istri memasak ikan dan sayurnya. Bakda dzuhur santri makan siang, selesai sekitar pukul 14.00 wib selesai santri makan siang si ibu beres beres di dapur.dan si bapak berangkat lagi berjualan keliling.

Pukul 16.30 biasanya si bapak sudah pulang dari jualan keliling.istirahat sejenak, kemudian bersama sang istri mulai lagi bekerja menyiapkan makan malam untuk para santri.

Selesai shalat maghrib dan mengaji alquran,santri makan malam.selesai  sampai menjelang waktu shalat isya.selesa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun