Mohon tunggu...
FX HendroW
FX HendroW Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan

Memberi warna lain dalam kehidupanku, lahir dan besar di kota Ambarawa dan mencari rejeki di Sangatta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku dan Kopi

10 Desember 2018   11:09 Diperbarui: 10 Desember 2018   11:16 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua minggu terakhir ini, setiap pagi " pak bos" (panggilan akrab teman-teman ke seorang OB), selalu bertanya ke semua orang di kantor tentang minuman apa yang mau diaajikan. Padahal dipagi hari sebelum meeting dimulai, beliau dengan setia dan penuh kasih sayang membuatkan teh dan ditempatkan dalam "teko" sedang, untuk diminum sama-sama. Disaat giliran waktu tiba pak bos dengan berbisik " mau kopi apa teh?"

" Gak usah pak bos, nanti kalau aku pengen aku buat sendiri ya, yang lain saja", jawabku. Bukan karena tidak mau dibuatkan campuran kopi nikmatnya, tetapi lebih ke perasaan kurang enak hati kalau dibuatkan oleh orang yang lebih tua dan kuhormati lebih dari seorang teman. 

Bagiku pribadi, pak bos adalah sosok lelaki yang bersahaja, penuh canda tawa, dan nyaris tidak pernah ada konflik antar teman maupun atasan. Dilihat dari raut mukanya yang selalu menebarkan senyuman, hampir dipastikan tidak ada yang dapat menebak umur sebenarnya dari beliau.

" Ya sudah ya, nanti kalau sudah mau, tinggal info saja ya", infonya selanjutnya.

" Beres pak bos, nanti kalau sudah berminat buat kopi, akan aku telpon pak bos deh, nomer hape masih yang dulu khan?" tanyaku sambil tertawa, dan diaambut denga ketawa renyah pak bos sambil menepuk punggungku hampir mirip seperti ayahku saat aku minta pamit ketika awal mau merantau dahulu.

Sambil berlalu dan masih tertawa renyah, beliau menghampiri rekan lainnya, isi kalimatnya pun masih tetap sama, yang intinya secara personal menawarkan untuk memberikan pelayanan yang lebih dari pelayanan OB lainnya. Karena OB di tempat kami digilir 4 bulan sekali berpindah tempat.

Suatu saat ketika aku melakukan inspeksi di gudang, dan secara kebetulan pak bos juga ada disana. " "Lagi ngopi pak bos?", tanyaku sambil tersenyum.

" Iya mas, mau sekalian dibuatkan?", tanyanya balik ke aku.

" Ga usah repot-repot pak bos, saya buat sendiri saja, gelasnya saja bisa disediakan?" pintaku.

" Aman itu mas, sebentar saya ambilkan di loker ya", jawab pak bos.

" Ini mas, kopi sama gulanya disitu ya, tapi tunggu sebentar, airnya belum terlalu panas, khan g enak kalau airnya gak panas, ntar malah bikin sakit perut", sarannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun