Mohon tunggu...
Sam Kamuh
Sam Kamuh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Editor

Live your life with good thoughts, good words, good deeds.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Perasaan Allah tentang Kemalasan

6 Maret 2020   12:03 Diperbarui: 6 Maret 2020   13:15 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu alasan terbesar untuk "malas" adalah kurangnya gairah. Ketika tidak ada yang menggairahkan atau 'memotivasi' batin kita, kita cenderung untuk hanya mengikuti arus hidup. Rekan kerja kita tidak menyukai kemalasan karena mereka harus bekerja  ekstra untuk menebus waktu dan performa orang yang malas!

Anggota keluarga juga frustrasi --- karena alasan yang sama! Alkitab ada menyinggung tentang perasaan Tuhan tentang kemalasan! Dalam Pengkhotbah 9:10, kita diberitahu, "Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga..."

Tuhan ingin kita bekerja keras dan melakukan pekerjaan dengan baik! Sayangnya, kemalasan juga ada dalam kehidupan kekristenan kita! Ada orang-orang yang menderita penyakit mematikan "kemalasan rohani".

Untungnya, Bapa surgawi kita memiliki obatnya! Yang perlu kita lakukan adalah berdoa dan memohon kepada-Nya untuk menyingkirkan semua kemalasan dari dalam diri kita!

Mengapa tidak berdoa hari ini: "Ya Tuhan, terima kasih karena telah membuka mataku terhadap kemalasan rohaniku.  Ampuni saya karena saya mengabaikan "panggilan untuk bangun" dari Roh Kudus-Mu.  Hapus semua kemalasan dalam diri saya.  Bantu saya untuk bangun pagi dan menghabiskan waktu bersama-Mu.  Isi saya dengan energi sehingga Engkau dapat menggunakan saya dengan efektif.  Saya menuntut janji-Mu dalam Matius 10:22, "siapa yang bertahan sampai akhir akan diselamatkan."  Ya Tuhan, bentuklah aku dan jadikan aku seorang pekerja yang akan bertahan sampai akhir agar aku dapat menerima upah surgawi-Mu.  Dalam nama Yesus yang Agung, Amin."

Amsal 13: 4
Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan.

Matius 25: 1-3
"Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. (2) Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. (3) Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak.

Amsal 10: 4-5
Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya. (5) Siapa mengumpulkan pada musim panas, ia berakal budi; siapa tidur pada waktu panen membuat malu.

Matius 10:22
Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.

Brenda Walsh

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun