Mohon tunggu...
Sam Kamuh
Sam Kamuh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Editor

Live your life with good thoughts, good words, good deeds.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ketekunan

21 Januari 2020   05:05 Diperbarui: 21 Januari 2020   05:15 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketekunan

Jika Anda menaruh burung sejenis elang di kandang berukuran 6 kaki kali 8 kaki yang bagian atas sepenuhnya terbuka, burung tersebut, terlepas dari kemampuannya untuk terbang, akan menjadi tahanan mutlak.  Mengapa?  Elang membutuhkan landasan pacu untuk terbang  sejauh 10 hingga 12 kaki.  Tanpa landasan pacu ini, ia bahkan tidak akan mencoba terbang --- tetapi akan tetap menjadi tahanan seumur hidup, berjalan-jalan di dalam penjara kecil dengan atap terbuka.

 Hewan lain yang tidak mau mencoba terbang adalah kelelawar.  Ia adalah makhluk malam yang sangat gesit di udara, tetapi tidak bisa lepas landas dari tempat yang datar.  Jika ditempatkan di tanah yang rata, yang bisa dilakukan hanyalah bergerak, tanpa daya dan menyakitkan, hingga mencapai tanah yang miring untuk bisa meluncurkan dirinya.

 Di sisi lain, serangga kecil biasa mengajarkan kita banyak hal tentang usaha.  Hewan sejenis tawon (bumblebee) jika jatuh ke gelas terbuka, akan tetap di sana sampai mati.  Ia tidak pernah melihat cara untuk melarikan diri ke arah atas melainkan tetap berusaha mencari jalan keluar melalui  bagian bawah gelas.  Ia akan terus mencari sampai benar-benar mati oleh karena kelelahan.

 Yesus menceritakan kisah mengenai kegigihan.  Dia berbicara tentang seorang teman yang datang pada tengah malam dalam keadaan lapar.  Maka lelaki ini pergi ke tetangganya untuk meminta tiga potong roti.  Tetangga itu tidak mau diganggu.  Sudah malam, dan dia sudah di tempat tidur. Tetapi perhatikan, "Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya." (Lukas 11: 8).

 Kristus mengajar kita bahwa kita harus lebih menyerupai tawon daripada kelelawar atau burung elang.  Ketika kita berdoa kepada Tuhan, terkadang kita terlalu cepat untuk menyerah.  "Apa gunanya," pikir kita, "Itu tidak masalah." Tetapi Yesus memberi tahu kita bahwa ketika kita berdoa, ketekunan itu penting!  Gantinya berakhir di dasar toples, kita akan menemukan jalan keluar --- dan arah pelarian ada di atas!

Lukas 18:1
Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.

Doug Batchelor

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun