Mohon tunggu...
Kamilla Faiza
Kamilla Faiza Mohon Tunggu... Pelajar

Labscib

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Menuju Indonesia Digital yang Inklusif dan Egaliter: Peran AI dalam Pemerataan Akses Internet di Perkotaan dan Pedesaan

4 Oktober 2025   15:40 Diperbarui: 4 Oktober 2025   16:32 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Infografis Persebaran Pengguna Internet di Indonesia (Sumber: JP, Slamet. 2021. kompaspedia.kompas.id)

Jadi ketika Anda sedang video call, AI akan menempatkan perangkat Anda di ‘jalur cepat’. Sementara teman Anda yang mengunduh file ditempatkan di jalur stabil. Hal ini memungkinkan untuk beberapa perangkat tersambung sekaligus (real-time) ke satu menara BTS tanpa berebut jalan. Usaha ini dapat memastikan hak-hak pelanggan untuk mendapatkan akses internet tanpa adanya gangguan terpenuhi dengan baik.

Sebaliknya, di kawasan pedesaan (rural) dimana infrastruktur tidak se-memadai kawasan urban, AI justru berfungsi untuk mengoptimalkan sumber daya yang terbatas untuk mengirimkannya dengan jangkauan maksimum dan kualitas yang memadai untuk memastikan Resource Efficiency atau efisiensi sumber daya. AI berfungsi sebagai pengatur lalu lintas hemat yang cerdas dan tanggap. Disini fokus AI adalah memastikan bahwa setiap kawasan sekitar radius menara BTS dapat mendapatkan sinyal. Dengan prinsip inklusivitas, reliabilitas, dan kualitas. Implementasi konsep efisiensi sumber daya di kawasan minim infrastruktur AI bisa dilakukan dengan “mengecilkan” data sebelum dikirim, jika memang kecepatan dari infrastruktur tidak memadai untuk menggunakan data dalam kecepatan tinggi di banyak perangkat sekaligus. Misalnya dengan mengurangi kualitas gambar atau video otomatis, menyesuaikan dengan batasan kecepatan yang dikirim menara BTS ke tiap perangkat, AI bisa hemat sumber daya (resource). Untuk konten yang populer dan sering diakses sesuai dengan analisis tren AI, Ia bisa menyimpan konten tersebut di cache sehingga tidak perlu memakan waktu lama dan kuota yang besar untuk diakses. Untuk permintaan traffic yang boros misalnya mengunduh game online dengan ukuran >1 GB, AI bisa mengidentifikasi ini dan merekomendasi pengguna untuk menjalankan pengunduhan pada malam hari saat traffic mulai sepi sehingga tidak “boros” data pada jam sibuk. Berbeda dengan prinsip di daerah perkotaan, pada kawasan pedesaan AI justru berfungsi untuk menjangkau daerah terpencil yang mana terdapat kemungkinan adanya pengguna layanan aktif di tempat tersebut. 

Secara dinamis, AI akan membentuk pancaran sinyal yang kuat dan tajam ke arah satu rumah di balik bukit, misalnya (dengan teknologi Beamforming). Hal ini memungkinkan pengguna yang terisolir atau jauh dari jangkauan untuk tetap mendapatkan akses internet. Selain itu, teknologi “pemerataan beban” dengan seamless switching atau pengalokasian akses internet melalui jaringan fiber, radio, satelit, etc. dapat dikontrol konektivitasnya oleh AI sebagai “penjaga gerbang” untuk mengarahkan lalu lintas data di jalur terbaik yang tersedia. Misalnya untuk video call digunakan jalur fiber yang stabil, sementara untuk email bisa dialihkan ke jalur radio. Jika satu jalur putus, AI secara otomatis mengalihkan ke jalur lain tanpa terputus. Tentu saja, usaha-usaha ini perlu dibarengi dengan usaha berkelanjutan ISP untuk memperbaiki infrastruktur telekomunikasi di daerah pedesaan yang secara singifikan meningkatkan kondisi layanan dan kepuasan pelanggan di desa atau daerah terpencil.

Pada akhirnya, optimasi AI sebagai polisi lalu lintas digital bertugas untuk memastikan hak fundamental pelanggan untuk mengakses internet yang berkualitas dan andal dapat terpenuhi oleh penyelenggara layanan penyedia internet (ISP). Di perkotaan, hak ini dipenuhi dengan mengatasi kemacetan (traffic); di pedesaan, dengan memaksimalkan jangkauan internet. Solusi ini mematahkan siklus ketimpangan (cycle of inequality) dengan pendekatan yang cerdas dan berkelanjutan. Dengan standardisasi kualitas layanan yang didukung AI di setiap menara BTS, Indonesia tidak hanya meminimalisir kesenjangan digital, tetapi juga membangun fondasi yang kokoh untuk menuju masyarakat digital yang inklusif dan adil.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun