Mohon tunggu...
Kamila Syafa Mutmainnah
Kamila Syafa Mutmainnah Mohon Tunggu... Universitas Negeri Jakarta

Mahasiswi Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mixue: Antara Es Krim Murah dan Prospek Bisnis Menjanjikan

4 Mei 2025   23:03 Diperbarui: 4 Mei 2025   23:03 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Mixue sebagai Brand yang Dinikmati Masyarakat, Khususnya Generasi Muda

Fenomena menjamurnya gerai Mixue di berbagai sudut kota Indonesia bukan sekadar tren sesaat. Merek asal Tiongkok yang menawarkan produk minuman dan es krim dengan harga terjangkau ini, berhasil menarik perhatian masyarakat, khususnya generasi muda. Namun, di balik strategi pemasaran kreatif dan ekspansi agresif, apakah bisnis Mixue benar-benar layak untuk dijalankan dalam jangka panjang?Sebagai bagian dari kajian mata kuliah Feasibility Study of Business, saya melakukan analisis kelayakan usaha Mixue dengan meninjau delapan aspek utama: yuridis, teknis, pasar, finansial, manajemen, sosial, ekonomi, dan lingkungan. Hasilnya cukup menarik dan bisa menjadi bahan pertimbangan bagi calon investor maupun pemilik usaha yang ingin mengadopsi model bisnis serupa.

Legalitas dan Teknis: Aman dan Siap Jalan

Mixue hadir di Indonesia melalui sistem waralaba yang mengacu pada regulasi resmi. Secara legal, bisnis ini telah memenuhi syarat sebagai waralaba asing yang beroperasi di Indonesia. Dari sisi teknis, sistem operasional Mixue sudah terstandarisasi mulai dari bahan baku, peralatan, hingga pelatihan SDM, sehingga memudahkan mitra baru untuk memulai usaha tanpa pengalaman bisnis sekalipun.

Pasar yang Besar, Brand yang Kuat

Produk Mixue menyasar segmen menengah ke bawah dengan positioning yang jelas: rasa enak, harga hemat. Strategi promosi yang masif di media sosial dan penggunaan maskot ikonik turut memperkuat brand recall. Berdasarkan data dan tren, sektor makanan dan minuman cepat saji, terutama es krim dan minuman teh, terus meningkat dari tahun ke tahun, menunjukkan bahwa pasar Mixue masih sangat luas.

Aspek Finansial: Terjangkau Tapi Menguntungkan?

Modal awal untuk membuka gerai Mixue relatif terjangkau dibanding brand waralaba lain, yaitu di kisaran Rp700 juta hingga Rp1 miliar, tergantung lokasi dan skala toko. Keuntungan dapat dicapai dalam waktu 1--2 tahun, tergantung strategi operasional. Meskipun margin per produk tidak terlalu tinggi, volume penjualan yang besar membuat bisnis ini tetap potensial.

Sistem Manajemen dan Dampak Sosial

Manajemen Mixue menerapkan sistem waralaba semi-terpusat, di mana mitra tetap memiliki kontrol operasional namun mendapat arahan dari pusat. Di sisi lain, kehadiran Mixue memunculkan pro dan kontra secara sosial. Di satu sisi, bisnis ini membuka lapangan kerja dan peluang usaha, namun juga dinilai menekan eksistensi UMKM lokal karena persaingan harga yang tidak seimbang.

Dampak Ekonomi dan Lingkungan

Mixue membawa dampak ekonomi positif dengan meningkatkan aktivitas sektor perdagangan dan logistik. Namun, ada catatan penting dalam aspek lingkungan, terutama penggunaan plastik sekali pakai dan energi pendingin. Jika ingin berkelanjutan, Mixue perlu mulai mempertimbangkan langkah-langkah ramah lingkungan di masa mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun